027

8.3K 626 44
                                    


Mereka berlari menghampiri Beby yang tergeletak di jalan dengan gaun yang sudah berwarna merah bahkan tangan dan kaki Beby dipenuhi dengan luka luka.

"SAYANG BANGUN JANGAN TINGGALIN AKUU,"ucap Nathan memangku kepala Beby di pahanya.

"ANJING WOI LO PADA GILA YA PANGGIL AMBULANCE ANJING ADE GUE KESAKITAN,"pekik Atha marah sekaligus khawatir karena warga disana bukan nya menolong malah menonton.

"Hikss sayang ayo bangun hikss kamu nya jangan tinggalin aku sayanggg,"pecah sudah tangisan Nathan yang menyayat hati bahkan orang di sekitar ikut menetes air mata.

"THAN AYO MASUK KITA KE RUMAH SAKIT,"ucap Zacky , sangking paniknya mereka lupa bahwa mereka membawa mobil untung saja Zacky cepat sadar dan berlari mengambil mobil.

Nathan menggendong Beby dengan sangat hati-hati dan membawa nya masuk ke dalam mobil diikuti Safa sedangkan Atha dan Haider menyusul di mobil satunya.

"CEPETAN ANJING CEWE GUE KESAKITAN,"ujar Nathan membuat Zacky menambah kecepatan mobilnya.

Sedangkan Safa mengabari orang tuanya untuk menyusul ke rumah sakit dan Atha yang mengabari orang tua Nathan.

Saat sampai di rumah sakit Nathan keluar dengan Beby di gendongan nya dan meneriaki dokter.

"Dokter tolong pacar saya,"ucap Nathan dan menaruh Beby di brangkar rumah sakit.

Mendengar anak pemilik rumah sakit kecelakaan mereka seketika panik dan bergegas mendorong brangkar itu menuju UGD.

"Maaf tuan anda sebaiknya tunggu di luar biar kami para dokter dan suster yang melakukan nya," ucap suster itu lalu menutup pintu UGD.

Nathan memejamkan matanya,dia menyesal tidak mengikuti Beby. Seandainya tadi dia mengikuti Beby, seandainya tadi dia tidak membolehkan Beby sendiri tapi itu hanya seandainya.

Haider dan Atha datang disurul dengan orang tua Beby dan Nathan.

"Hikss Abang Beby gimana," ucap Sandrina , pantas saja dari tadi perasaan nya tidak enak.

"Tenang mi anak kita kuat,"ucap William memeluk Sandrina,dia harus terlihat kuat di depan istri dan anaknya walaupun dia sudah meneteskan air mata tetapi William segera menghapusnya.

Aruna memeluk Nathan yang di balas Nathan dengan erat dan menyembunyikan wajah nya di cekuk leher bundanya itu.

"Hikss bundaa Beby hiks Beby kesakitan," Nathan menangis dengan lirih diperlukan Aruna.

Aruna dan Abimanyu tidak kuat melihat anaknya itu menangis karena memang selama ini Nathan jarang sekali menangis bahkan sangat jarang.

"Beby bakal baik baik aja nak berdoa aja,"ucap Abimanyu mengelus punggung bergetar Nathan.

"Sayang dengerin bunda nak, Beby kuat kalo dia liat Nathan sedih nanti Beby bakalan ikut sedih emang Nathan mau Beby sedih nak,"ucap Aruna menenangkan Nathan dengan suara yang diusahakan tidak bergetar.

Safa menggigit bibirnya guna untuk meredam tangisannya, dia merasa seperti tidak berguna karena tidak bisa menjaga adek kesayangan nya.

ckelekk

Mereka mengerubungi dokter yang keluar dari ruang UGD.

"Gimana dok keadaan anak saya?"

"Menantu saya gimana dok?"

"Dokter adek saya baik baik aja kan?"

Dokter itu terlihat kebingungan melihat mereka.

"Hm orang tua nona Beby bisa ikut ke ruangan saya?" ucap dokter.

BEBYNIEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang