Pagi hari yang sangat cerah menggambarkan suasana hati Beby yang kini tertidur terlentang sambil menatap tangan nya yang terdapat cincin.
"Ih bagus banget cincin nya emm ini mahal ga ya?"ucap Beby.
"Pasti mahal lah kan Nathan anak orang kaya hihi."
Beby tersenyum malu-malu mengingat tingkah manis pacarnya itu eh tidak karna sekarang sudah naik level jadi tunangan.
Beby bergegas untuk mandi dan turun untuk sarapan karena dia yakin yang lain pasti sedang bersiap untuk sarapan.
Sedangkan di ruangan lain tepat nya di kamar tamu mansion Pradipta, Nathan yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang menutupi pusar sampai lutut.
Nathan memang bermalam di mansion Beby sedangkan orang tuanya kembali ke mansion nya, sebenarnya mereka juga akan menginap tetapi karena ayah Nathan ada sedikit berkas yang harus ditandatangani terpaksa mereka harus pulang.
Setelah memakai pakaiannya Nathan berdiri di depan kaca dengan tangan yang menggosok rambut nya yang basah menggunakan handuk.
"Aishh ga sabar nanti,"ucap Nathan tersenyum kecil.
Setelah siap Nathan keluar kamar dan menuju ruang makan karena pasti mereka sudah menunggu untuk sarapan.
"Pagi tan,om,"sapa Nathan saat sampai di ruang makan.
"Pagi Nathan,eitss kenapa masih manggil Tante sama om panggil mimi sama pipi aja kan bentar lagi jadi mantu,"ucap Sandrina.
"E-eh iya mi,"ucap Nathan dengan kaku.
"Oh iya mimi boleh tolong panggil Beby soalnya mimi mau manggil kembar,"ucap Sandrina yang diangguki setuju oleh Nathan.
tok tok
"Sayang?"panggil Nathan lalu membuka pintu kamar Beby.
Beby yang sedang mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut menoleh menatap Nathan.
"Nathan?"ucap Beby lalu berlari menuju Nathan dan melompat ke gendongan nya.
"Hati hati honey,"ucap Nathan menahan pinggang Beby.
"Hehehe."
"Ayo aku bantu keringin rambutnya terus kebawah sarapan,"ucap Nathan duduk di meja rias Beby dengan Beby di pangkuannya.
Beby memperhatikan Nathan yang dengan telaten mengeringkan rambutnya lalu menyisir nya dengan sangat pelan.
"Heumm wangi banget sih,"ucap Nathan menggesekkan hidung nya dengan hidung Beby.
"Hahaha geli Nathan,"ucap Beby lalu menangkup rahang Nathan agar berhenti mencium wajah nya.
"Ayo turun sarapan,"ujar Nathan menggendong Beby ala koala.
Sesampainya di bawah terlihat mereka yang sudah berkumpul.
Beby memberontak di gendongan Nathan membuat Nathan segera menurunkan Beby.
Beby berlari menuju William yang duduk sambil meminum kopi buatan istri tercinta.
"BEBY JANGAN LARI,"ucap Abang abang Beby serempak.
"Heheh peace Abang,"ucap Beby dengan cengiran.
"Setelah pagi pipi muachhh,"sapa Beby mengecup pipi William hingga menimbulkan bunyi.
"Selamat pagi juga sayang,"sapa balik William dan balas mengecup kening anak bungsunya itu.
Beby turun dari pangkuan William.
"Selamat pagi mimi,"sapa Beby lalu mengecup pipi Sandrina.
"Pagi sayang."
"Selamat pagi Abang abang,"sapa Beby terhadap para abang dan juga rutinitas nya mengecup pipi mereka dan di balas kecupan singkat dikening atau pipi.
"Cieeee udah lima belas,"goda Atha.
"Iya dong Beby udah besar sekarang,"ucap Beby dengan bangga.
"Dih besar apaan masih bocil gitu kok,"ucap Andra.
"Ih mana ada Beby udah gede tau yakan bang Arlan?!"ucap Beby.
"Ga kamu masih jadi adek kecil Abang,"ucap Arlan ikut menggoda Beby.
"Ih Beby ga kecil loh Beby udah tinggi,"ucap Beby dengan cemberut.
"Tinggi dari mananya sayang bahkan kamu hanya setinggi dada kita,"ucap Azka.
Beby melengkungkan bibirnya kebawah dengan mata yang berkaca-kaca.
"Udah ah anak mimi jangan di goda terus kesian ntar nangis,"ucap Sandrina membuat Beby langsung saja menangis.
"Hiks Beby udah besar hiks,"ucap Beby terputus putus.
"Hahaha lucu banget sih adek Abang,"ucap Atha memeluk Beby erat karena gemas.
"Udah jangan nangis ga malu diliat sama pacarnya,"ucap Safa menghapus air mata yang mengalir di pipi chubby Beby.
"Eitsss bukan pacar tapi tunangan,"ujar Andra mengedipkan sebelah matanya kepada Beby dan lihat saja pipi Beby sangat merah.
Nathan tersenyum kecil melihat tingkah Beby yang sangat menggemaskan ah ingin sekali dia mengurungkan Beby di kamar agar tidak ada yang melihat tingkah Beby yang membuat nya gemas.
Yang lain tertawa melihat wajah Beby yang memerah.
"Udah ayo sarapan habis itu kita ke hotel buat acar ulang tahun Beby sekaligus pertunangan resmi nya,"celetuk Sandrina.
Setelah sarapan mereka berkumpul di ruang keluarga sambil menunggu orang tua Nathan karena mereka akan berangkat bersama ke hotel.
"Kok di hotel mi bukanya di mansion aja ya acaranya?"ucap Atha dengan heran karena setahunya acara ulang tahun Beby dirayakan di mansion lebih tepatnya halaman belakang.
"Iya itu sebelum orang tua Nathan datang buat bicarakan pertunangan,"jawab Sandrina.
"Ohh gitu kok aku baru tau?"tanya Atha lagi.
"Lo kan anak terlupakan hahaha,"ucap Arlan.
"Eh emang Lo udah tau bang?"
"Udah lah semua juga udah tau kali,"ucap Arlan membuat Atha cemberut.
"Dih ga udah sok imut jatuh nya kek banci,"ucap Andra meraup muka Atha.
"Huekk tanga Lo bau,"ucap Atha.
"Hehehe tadi abis pup."
"Hotel nya besar ga mi?"tanya Beby dengan polos.
Beby memang tidak tau tentang proses acaranya karena kata Sandrina dia hanya harus duduk manis biarkan para orang tua yang mengurus nya.
"Ya besar dong sayang itu hotel punya ayah Nathan,"ucap Sandrina membuat Beby mengangguk.
"Ayah Abi banyak uang nya ya,"ujar Beby lugu membuat yang lain tertawa.
"Assalamualaikum semua,"ucap Aruna yang datang bersama suaminya.
"Waalaikumussalam,"jawab yang lain bersamaan.
"Wah kompak sekali ya hahaha,"ucap Aruna diakhiri dengan kekehan geli.
"Halo calon mantu,"sapa Aruna kepada Beby.
Beby menyalimi tangan Aruna dan Abimanyu.
"Hehe halo bunda,"jawab Beby dengan malu malu.
"Oh iya San semua udah beres kan,"tanya Aruna.
"Udah Na kita tinggal ke sana aja semua udah beres,"ucap Sandrina.
"Oh bagus deh kita berangkat sekarang?"
"Bukannya acaranya malam ya Bun?"tanya Nathan sedangkan sekarang masih jam 10 pagi.
"Gapapa kita kumpul keluarga disana biar tambah dekat."
"Ayah udah kosongin lantai 11 dan 12 jadi cuman ada keluarga kita,"ucap Aruna.
Lantai 11 berisikan beberapa kamar yang dikhususkan untuk mereka dan lantai 12 tempat acara nanti yang pastinya lantai 12 sangat luas.
*****
jangan lupa vote ya:)
kalo ada typo tolong koreksi
te amo

KAMU SEDANG MEMBACA
BEBYNIEL (END)
Teenfikcebelum revisi jadi masih banyak yg typo hehe Cerita tentang Nathaniel Anggasta Mahendra bucinnya Beby Chryseis putri Pradipta baca aja konflik nya ringan kok hehehe Cerita pertama aku jadi kalo ada sama tokoh atau gmn pun maap ye ini murni pemikiran...