Bagian 5. Awal Mula

898 126 20
                                    

Biar kalian gampang ngapalin namanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biar kalian gampang ngapalin namanya

***

Dari awal Rengga memutuskan untuk mengambil beasiswa yang ditawarkan oleh kenalan Mamanya di Jakarta untuk melanjutkan jenjang SMA-nya di Wijaya, dia udah berjanji untuk tidak pernah macem-macem.

Rengga hanya ingin sekolah dengan baik dan lulus dengan baik juga agar nanti bisa melanjutkan ke perguruan tinggi di Jogja dan membuat Mamanya bangga.

Dan sepertinya rencana itu akan berhasil karena sudah dua tahun dia merantau ke Jakarta, Rengga tidak pernah membuat masalah. Ya walaupun masa SMA-nya hanya dia habiskan untuk belajar, belajar, belajar, dan kerja, tapi Rengga menikmatinya. Selagi dia masih bisa bawa nama baik untuk Mama, Rengga tidak pernah menuntut apapun.

Di sekolah juga Rengga dikenal sebagai siswa yang pinter, dia gak pernah keluar tiga besar di kelasnya. Dan untuk pertemanan pun, walaupun Rengga tidak memiliki banyak teman dekat, tapi dia memiliki beberapa teman yang menerima dia apa adanya.

Seperti hari ini, Rengga yang niatnya tidak ingin ke kantin tiba-tiba ditarik sama Nata, iya Nata sepupu Juno, Rengga tau Juno kok, lagian siapa yang gak tau? Semua rakyat sekolah tau orang itu. Tukang damprat yang paling disegani. Apalagi mengingat kejadian waktu MOS dulu. Sampai sekarang Rengga masih inget banget wajah Juno yang waktu berdiri di depan barisan setelah ketauan bolos di hari pertama MOS. Dan saat itu Rengga janji untuk gak berurusan sama Juno dan temen-temennya.

Omong-omong Rengga satu kelas dengan Nata makanya mereka lumayan akrab, kelas 12A, dan ini adalah minggu pertama mereka menduduki kelas yang paling akhir, itu artinya hanya butuh waktu satu tahun lagi untuk Rengga menyelesaikan pendidikannya dan kembali ke Yogja, tinggal bersama Mamanya lagi disana.

"Ngga ayo dong.. masa lo gak makan lagi?" Nata yang masih berdiri di sampingnya cemberut. Rengga yang liat itu senyum. Nata itu orangnya baik banget. Dari awal Rengga kenal, Nata selalu baik ke semua orang. Dan yang pertama kali ngajak kenalan juga Nata, Rengga mana berani kenalan sama orang kaya seperti Nata. Dia terlalu sungkan walaupun gak semua orang kaya arogan.

"Aku makan Nat, tadi pagi makan bekal."

"Ya itu kan pagi, sekarang beda lagi. Ayo Abel sama Shaka udah nunggu di kantin." Nata narik tangannya. Gak mau tau pokoknya Nata harus bawa Rengga ke kantin. Bukan apa-apa ya, selama dua tahun sekolah di Wijaya Rengga itu jarang banget makan di kantin. Dia selalu milih diem di kelas sambil baca buku. Nata kan jadi gak tega :((

Omong-omong Abel sama Shaka itu temen mereka yang lainnya. Sebenernya awalnya Rengga hanya tau Shaka karena dulu pernah satu kelas pas kelas sepuluh dan juga mereka satu tempat kost, tapi karena pas kelas sebelas Rengga mulai temenan sama Nata yang mana Nata itu udah temenan sama Abel, jadi mereka juga akrab. Dan kebetulan sekarang Abel sekelas dengan Shaka, 12B.

"Ngga.." Nata disampingnya masih ngerengek. Rengga cuma senyum. Sebenernya dia juga bukan gak mau gak mau banget ke kantin, ini baru pertengahan bulan dan gajian dia masih lama. Rengga harus irit ya walaupun setiap bulan Mamanya selalu ngasih uang untuk kebutuhan sekolahnya dan uang saku, tapi Rengga gak pernah pake uang itu untuk foya-foya. Uangnya dia tabung dan dia pake bener-bener buat kebutuhan sekolah. Uang saku dia mengandalkan dari gajinya bekerja part time di kafe deket sekolah.

SweetsaltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang