Ini sudah dua hari sejak obrolannya dengan Nata dan Rengga yang tadinya memang sudah pendiam menjadi semakin pendiam. Bahkan selama dua hari itu dia hanya diem di kelas, gak pernah mau setiap diajak Abel atau Shaka ke kantin.
Sedangkan dengan Nata, entahlah. Sudah dua hari ini mereka tidak mengobrol walaupun duduk dalam tempat yang sama. Rengga terlalu takut untuk memulai percakapan, ditambah lagi Nata yang bersikap tidak seperti biasanya. Cowok itu lebih pendiam, padahal biasanya dia selalu ada topik setiap hari dan gak pernah bosan menceritakan hubungannya dengan Maverick.
Rengga mengerti, dan ucapan Nata juga sedikit banyak menyadarkannya. Mungkin kalau Rengga ada di posisi itu juga dia akan melakukan hal yang sama. Apalagi dia tau sesayang apa Nata pada Juno dan begitupun sebaliknya.
Juno.. Sudah dua hari ini Rengga tidak melihat keberadaannya. Apa masih sakit? Rengga menggeleng, tidak tahu. Dan ingin bertanya juga dia terlalu takut. Rengga takut dibilang tidak tau diri, dan dia takut Juno yang balik marah padanya mengingat kejadian di tangga kemarin.
Juno pergi begitu saja tanpa menoleh sedikitpun.
Rengga mengambil ponselnya, melihat kontak Juno dan membuka blokirannya. Ini sudah satu bulan mereka tidak berkomunikasi, jujur Rengga merindukan cowok itu.
Helaan napas keluar dari bibir tipisnya. Jarinya sudah berada di atas keyboard dan bersiap mengetik namun Rengga masih takut. Dia coba dengan beberapa kalimat namun semuanya dia hapus kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweetsalt
FanfictionDestiny 3rd book (disarankan baca destiny dan destiny 2.0 dulu biar nyambung) Yang Rengga inginkan hanyalah sekolah dengan tenang sampai hari kelulusannya nanti tapi semuanya berubah ketika seorang siswa paling berpengaruh di sekolah tiba-tiba mengh...