Bagian 27. Peringatan Pertama

745 111 11
                                    

Harusnya di up kemarin tapi tiba-tiba chapter ini kehapus😥

***

Juno keluar dari mobilnya dan berjalan memasuki sebuah bangunan lama namun masih terawat dengan baik.

Di depan pintu, Juno disapa oleh seseorang berbaju hitam dan begitu pintu sudah dibuka, kakinya melangkah masuk.

Kalo dilihat dari luar, bangunan ini seperti rumah pada umumnya hanya saja bangunannya yang sudah lumayan kuno dengan cat coklat dan pagar yang hanya sebatas pinggang orang dewasa. Tapi kalo masuk ke dalam, ini lebih terlihat seperti basecamp dengan lukisan mural di setiap temboknya.

Di rumah ini terdapat dua kamar namun tak ada kasur. Hanya ruangan kosong dengan beberapa barang kecil. Juno masuk ke salah satunya dan hal pertama yang dia liat ada orang-orang berbaju hitam dan seorang cewek yang terduduk di sebuah kursi. Di dudukan lebih tepatnya karena tangan dan kakinya terikat serta mulutnya yang tersumpal kain.

"Buka." Ujarnya dan seorang lelaki berjalan lalu membuka paksa kain yang menyumpal mulut si cewek.

"Juno Juno tolong, mereka nyulik gue, mereka—"

Plak

"Gue yang nyuruh mereka bawa lo kesini." Juno berkata dingin, menatap Sierra dengan dingin pula membuat cewek itu langsung mendongak, menatap Juno dengan mata berkaca-kaca.

"Juno—"

"Bukannya ini gak ada apa-apanya dengan apa yang udah lo lakuin ke pacar gue? Bukannya lo lebih parah nyiksanya bikin dia sekarang gak bisa jalan?" Juno masih belum menurunkan nada bicaranya, pun dengan tatapannya yang masih mengarah dengan tajam.

Sierra menggeleng keras disertai air matanya yang mengalir membasahi pipi. Cewek itu terisak, berusaha melepaskan ikatan di kaki dan tangannya.

"Gue bener-bener gak tau tentang Rengga, bukan gue Juno. Gue difitnah, gue—"

BRAK!

Juno menendang meja di samping Sierra membuatnya tersentak kaget apalagi ketika Juno semakin menatapnya dengan tajam. Dia meraih helaian rambut hitamnya dan mencengkeramnya dengan sangat kuat membuat ringisan nyaring menggema di ruangan itu.

"LO PIKIR GUE BODOH? LO PIKIR GUE GAK AKAN CARI TAU?!" Juno masih menjambak rambut Sierra dengan keras, mengabaikan ringisan dan isakan memilukan yang keluar dari bibir cewek itu.

Juno gelap mata. Emosi yang udah dia tahan-tahan sejak tau siapa yang melakukan itu pada Rengga langsung meledak waktu melihat Sierra. Juno masih inget banget ketika Sierra memukuli Rengga diperjalanannya menuju gudang dan menamparnya berkali-kali membuat hidung Rengga mengalami pendarahan kecil.

"B-bukan gue—"

"EMANG ANJING LO!" Juno menendang kursi yang diduduki Sierra membuatnya jatuh terjerembab. Cowok itu mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah video membuat mata Sierra langsung terbelalak tapi cewek itu masih menggeleng.

"B-bukan gue! Itu editan! Gue difitnah Juno—"

"GUE BILANG DIEM!"

Sierra langsung memejamkan matanya begitu rasa pening menyerang kepalanya akibat tamparan keras yang dilayangkan Juno. Dia bahkan ngerasa sesuatu keluar dari hidung dan bibirnya.

Juno yang melihat kembali menarik rambut Sierra membuatnya langsung mendongak. "Dengerin gue, kalo sampe lo gak bersujud dan minta maaf ke Rengga, gue bakal bocorin semua kebusukan keluarga lo dan gue pastiin keluarga lo hancur dalam lima menit setelah beritanya keluar." Juno menatapnya tajam. Menghempaskan kepala Sierra dan berdiri. Namun sebelum itu, dia kembali menendang kursi tempat Sierra dan langsung membuatnya kehilangan kesadaran.

SweetsaltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang