Bagian 24. Everyting Will Be Fine

735 105 12
                                    

Alvaro Juno Rajendra bergerak tak nyaman di tempatnya. Sekarang dia lagi berada di parkiran rumah sakit tempat Papa Renjun kerja. Tadi ketika dia menjemput, ternyata Papanya ada operasi dadakan dan terpaksa Juno harus pulang duluan, Papa bilang nanti bakal minta jemput sama Daddy aja jadinya sama Juno diiyain.

Tadi ketika Juno udah mau jalan ke parkiran, dia malah ketemu sama uncle Jacob yang berlari mengikuti beberapa perawat yang mendorong brankar dengan wajah super panik. Juno yang berniat pulang langsung kembali ke dalam, mengikuti unclenya yang berlari dengan tergesa-gesa. Awalnya Juno gak ngerti kenapa uncle Jacob yang biasanya tenang itu terlihat sangat panik, tapi ketika melihat wajah seseorang yang terbaring di atas brankar dengan wajah penuh darah dan mata terpejam rapat dia langsung mengerti.

Disana Juno tau kalo kakaknya abis kecelakaan dan jujur dia juga sedikit kaget. Dan setelah memastikan keadaan kakaknya baik-baik saja, Juno baru kembali ke parkiran.

Sekarang udah pukul setengah lima sore, Juno masih belum mendapat balasan pesan dari Rengga dan itu yang membuatnya sedikit gelisah, perasaannya gak enak. Hape pacarnya itu aktif, tapi sampe sekarang Rengga belum menjawab apapun telepon dan chatnya.

"Apa lagi banyak pelanggan ya?" Pikir Juno. Gak mau berpikir negatif, Juno langsung menyalakan mesin mobil dan mulai melajukan mobilnya meninggalkan rumah sakit. Hari ini dia emang sengaja bawa mobil soalnya kan emang niat mau jemput Papa. Juno tau banget Papanya masih belum berani naik motor makanya setiap mengantar atau menjemput, Juno selalu pakai mobil.

Mobil BMW putih milik Juno membelah sorenya Jakarta yang tampak lengang. Mungkin sekarang Juno mau ke kafe, biarlah dia yang jemput Rengga walaupun tadi Rengga bilang nyuruh dia buat langsung ke kost-an.

Setelah memarkirkan mobilnya, Juno langsung berjalan masuk. Kafe lumayan ramai di jam segini, wajar orang-orang yang pulang sekolah dan pulang kerja selalu berkunjung kesini. Si anak SMA itu celingukan, coba nyari keberadaan pacarnya tapi dia malah ngeliat Claire yang baru aja keluar dari dapur.

"Kak!" Juno sedikit berteriak dan berjalan menghampiri si kakak. Claire yang sebenernya gak terlalu terkejut dengan kedatangan ponakannya itu karena Juno emang lumayan sering datang kesitu membalas lambaiannya.

"Kamu abis dari mana?"

"Dari rumah sakit, jemput Papa tadi tapi katanya lagi ada operasi."

Perempuan itu mengangguk, "Udah liat Mave?" Claire nanya. Tadi dia udah liat berita kecelakaan itu tapi belum ada satupun yang menjawab secara spesifik. Mungkin orang-orang juga masih sibuk, dan niatnya Claire mau ngejenguk nanti malem sama Barra.

"Udah." Juno ngangguk. "Kata uncle Jacob gak pa-pa, cuma ada benturan dikit sama shock. Tadi pas aku kesana udah sadar kok, cuma belum bisa ditanya-tanya aja." Lanjutnya. Iya tadi Juno sempet ngeliat kakaknya sebentar dan untungnya Maverick gak kenapa-kenapa, gak ada luka serius juga. Media aja yang membesar-besarkan.

"Syukur deh kalo gitu, kakak liat di berita mobilnya ancur jadinya khawatir banget." Claire menghela napas lega.

"Kak, mau ketemu Rengga." Kata Juno. Dia jadi lupa kan kalo tujuan dia kesini itu buat ketemu sama pacarnya. Dan Claire yang denger itu langsung ngerutin keningnya.

"Bukannya hari ini Rengga gak masuk ya?" Katanya.

"Gak masuk kerja?"

Perempuan cantik itu ngangguk, "Iya, dari tadi kakak gak liat Rengga."

Juno yang denger langsung terdiam dan mengambil hapenya, kembali menelpon pacarnya tapi lagi-lagi gak diangkat padahal hapenya aktif. Dan Claire yang liat ponakan panik jadi ikutan panik. Dia seharian emang belum liat Rengga dan dia pikir Rengga emang gak masuk, gak kepikiran kemana-mana lagi.

SweetsaltTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang