BAB 13 - NYASAR DI PASAR MALAM.

1.1K 63 0
                                    

Ayo! Penuhin komen nya dengan 'next' biar author bisa tauu mana yang masih setia baca cerita author.

Sumpahh siii nih cerita berasa gak nyambung.

"Lo mual lagi sher?" Tanya lara yang melihat sherena sudah keluar dari bilik toilet.

Sherena menggeleng pelan. Dengan senyum tipis. "gakpapa ini udah biasa kok" sherena melirik alden dengan sinis.

"ini nih alden nya aja paksa gue buat makan. Kan gue akhir akhir ini kalo makan di muntahin mulu" sewot sherena melirik lirik alden dengan sinis.

Yang di lirik hanya mengabaikan saja, toh emang akhir akhir ini sherena gampang marah dan cerewet.

Alden menoleh ke sherena yang kian menatapnya dengan sinis. "gue nyuruh lo makan biar maag lo gak kambuh sayang!" tekan alden saat mengucapkan sayang.

Sherena mengembulkan pipinya. Tangannya terlipat. Sedangkan pipi nya tersipu malu. "Plisee al.. Jangan ngasih aku harapan seakan akan kamu suka sama aku" Batin cewe itu. Memejamkan matanya.

Lara menatap sherena dan alden bergantian. Ia memutar bola mata nya malas. Ini nih kaloV.udah bersuami istri pasti gak tau tempat kalo mau bucin. "Ekhem. Tolong bijak sana kalo mau membucin, liat liat dulu disini siapa yang jomblo" Ucap lara memalingkan wajahnya.

Alden dan sherena saling bertatapan jail. "Lo.." balas alden dan sherena kompak lalu keduanya tertawa geli.

Lara melototkan matanya kakinya ingin menghentakan tapi malah menginjak kaki satria. "WHAT?! YA ALLAH SATRIA SORRY GUE GAK SENGAJA" Teriak lara yang sudah melihat satria meringis.

"Kenapa nasib gue gini banget nya?" lirih satria.

"Sat ih! gue minta maaf. gue gak sengaja suer!" lara mengangkat dua jari nya membentuk V.

Satria kian berdiri tegap menghadap lara. "Lar kamu punya masalah apa si nginjek kaki aku?" Ucap satria membuat alden dan sherena saling bertatapan.

Apa? Satria memanggil lara aku-kamu. Gak salah denger? Bagi anak sekolah atau siswa/i disini jika berkenang mendengar satria berucap aku-kamu dengan lara di pastikan heboh.

Sebab lara dan satria dari dulu memang tidak pernah akur. "Cieee sekarang yang manggil nya aku-kamu" ledek sherena menyenggol lengan lara.

"gue pastiin besok sekolah ini heboh macam nge-konser" Ancam alden dengan tersenyum jail. Yang di ledek malah cengar cengir aja.

"Kutil!" Teriak azril macam toa masjid.

Azril berlari di ikuti eta,adit dan raka. Mereka berempat kian berdiri berhadapan dengan alden.

"Suara lo kayak toa masjid. Gausah kenceng kenceng juga gue dah dengerr" Cibir Satria.

Alden tersenyum jail. Sekarang satria di buat salah tingkah oleh gerak gerik alden. Jangan sampe teman laknat nya membongkar itu ya. Satria bisa jadi gosip sekolah nanti.

Alden berjalan membisik kan sesuatu di kuping adit. Dan emang rencana alden mau kasih tau adit aja soalnya adit gak emberr gak kaya raka dan azril. "Dit si satria jadian weh sama lara" bisik alden membuat kepo raka dan azril.

Adit terlonjak kaget. "Hah? Serius?"

"Patryyyy kita malam ini woyy" Seruu raka dan azril.

"Apa yang lo denger jingan!" geram alden menendang siku raka. Karena memang raka yang hanya di hadapannya. Azril berada di samping.

Sherena mencubit lengan alden. Bagaimana bisa alden berbicara kasar di depannya. "Jangan ngomong kasar! Nanti mei mei denger" yah kali ini eta yang salah tingkah, mengapa sherena harus benar benar menyebut anaknya mei mei kan ia hanya bercanda.

ALDEN DAN SHERENA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang