BAB 35 - TEROR.

756 35 0
                                    

Eiii maapin yaaa baru updateee

Soalnya lagi treot 😭🔪 jadi harus banyak² bljr sya cug, yg udh ujian psti lega bgt hti NY gak kek sya lagi konser jantung ny wktu ngisi soal treot

Hikssrottt 🙂🙂

🦖🦖🦖

Sherena menghela nafas panjang kemudian buka mulut. "Huft. yaudah." lebih milih pasrah si daripada Ribut sama suami yang ujung ujung nya bakal musuhan lagi.

Soalnya Alden tabiatnya keras kepala. Kalo seorang yang ia perintah tidak nurut bakal terus memerintah nya.

Sherena berjalan duluan. Muka sedihnya di sembunyikan. Sherena yang merasa Alden tidak mengikutinya lantas menghadap belakang. "Al ayo, kok bengong aja."

"ish, yaudah yaudah ayo."

"ayo apa?" Beo sherena gak paham.

Alden mendatarkan wajah nya. "Mandi bola." ucapannya memang tak benar benar ikhlas untuk menemani sherena mandi bola tapi apa salahnya menuruti sekali saja permintaan istri kecilnya.

Sherena melotot kan mata ya dengan senyum lebar mengembang, kakinya belari lagi kearah Alden manarik langsung tangan Alden menuju permainan mandi bola.

Disana ya pastilah banyak bocil bocil mandi bola, bocil doang loh sedangkan Alden dan sherena dewasa sendiri. Apa iya kagak malu, malu lah woy.

Bocil sekarang kan songong. Nanti ngeliat orang dewasa mandi bola gini bisa bisa di katain.

"Bang, saya mau mandi bola." Alden menyaut ke Abang pemilik permainan mandi bola tersebut.

Abang tersebut agak bingung si namun mengangguk. "Sip, 10 ribu aja untuk dua orang 20 ribu." Alden mengasih dua lembar 10 ribu setelah itu masuk kedalam mandi bola.

Sherena matanya berkeliling dan sesekali melihat beberapa bocah yang asik melempar bola sana sini. Muka bocah tersebut membuat sherena tak sabar dengan kehadiran sang anak.

tetiba saja tanpa ia sadar bibirnya terangkat ke atas mengembangkan senyum manisnya.

Alden yang baru masuk melihat bocil bocil berlarian dan hampir mendorong dorong tubuh sherena. Reflek dirinya berlari cepat mengambil banyak bola kemudian melemparkan semua bola itu ke bocah bocah yang hampir mendorong dorong tubuh sherena.

"EH CIL. KALO MAU LARI LARIAN JANGAN DISINI, TEMPAT LEGA." Teriak Alden. dirinya menarik bahu sherena lebih dekat ke bahu nya supaya tubuh sherena terjaga dengan bocil bocil.

"Bacot."

"ANJ-"

"Al udah... Aku kesini juga mau ikut ikuttan main lempar lemparan bola sama mereka." Sherena menampilkan wajah senyum nya ke Alden.

Alden menghela nafas sabar. "Kan bisa sher minta gue beliin bola bola begini. Terus lu lempar lempar ke rumah tetangga kita dah ribut ribut tuh." gumam Alden geram. Harusnya sherena bilang mau lempar lemparan bola begini. Toh Alden bisa beliin segudang bola.

"Seterah mu sher."

"BANG SINI MAIN!" Panggil bocah.

ALDEN DAN SHERENA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang