BAB 36 - PENYERANGAN BERENCANA.

665 31 1
                                    

Kiw SHERENA updateee!

Lagi mau bikin konflik nie 😏 sedap kek nya kalo di banyakkin konflik nya 😋😋

❗WARNING. DI WAJIBKAN UNTUK PARA PEMBACA VOTE😋❗

Author liat liat, yg baca 98 yang vote 10 merasa berat kali hati nya gak semangat bgt jadi nya... Kek ketimbang mencet tombol emang Ampe bayar 20 ribu 😔 engga kan..

🦖🦖🦖

"Sher pulang!" Tegasnya dengan rahang yang keras. Menarik langsung pergelangan milik sherena.

Sherena yang di tarik bingung dong. Ada apa dengan Alden hingga wajahnya keliatan panik seperti itu. Sherena akan menanyakan nya sesampai di rumah nanti deh.

Tidak seperti biasanya dari perjalanan sampai ke rumah sunyi sekali. Biasanya Alden yang memulai percakapan tapi sekarang tidak. Dari wajahnya seperti memikirkan sesuatu yang menjanggal hati dia.

Pintu dibuka oleh dua pembantu di rumah itu. Alden langsung saja menuju ruangan nya yang biasa dia pakai untuk mengerjakan berkas berkas papah nya. Sherena yang melihat itu berasa di abaikan. Tapi biarlah nanti juga Alden kembali semula lagi.

Masih overthinking ni sherena.

Di ruangan yang berwarna biru pekat dengan warna hitam. Di hiasi beberapa foto dirinya dengan papah nya sambil memegangi mendali emas yang dia menangkan di juara balap motor. Itu penghargaan yang paling dirinya sayang, mengapa dirinya menyayangi penghargaan itu. Karena di saat lomba balap motor ditemani papah nya itu baginya hal yang istimewa.

Dengan ruangan seluas itu diisi barang barang kerjanya. Berkas berkas papah nya yang biasanya kadang kadang ia kerjakan.

Lelaki yang berada di ruangan itu tangannya lincah mengetik di laptopnya. Mencari juga keberadaan nomor telepon tersebut dengan beberapa informasi yang ia akan dapat tentang angel dan vandy.

"finally. gue lebih dulu menemui lo van.. ngel.." smirknya Muncul di bibirnya. Saat dapat menemukan lokasi vandy dan angel.

Tidak terlalu tau itu lokasi apa yang terpenting Alden akan benar benar kasih pelajaran oleh keduanya. Dirinya sudah bodoamat itu mantan nya yang terpenting kebahagiaan nya.

"The plan will start dear." Alden terkekeh renyah.

Sesegara itu dirinya mengetik suatu pesan kepada grub geng nya untuk berkumpul di tempat biasa.

Sherena yang sedang menonton tivi dibawah dengan dua cemilan di tangan. Matanya melirik Alden yang melewatinya begitu saja. Rasanya kesal ingin menabok bongkong sang Alden.

"Al mau kemana!" Jerit sherena. Dengan lirikkan sinis.

"Bi!"

"Iya den?"

"Jagain sherena jangan sampe keluar. Turutin semua yang dia mau, seterah dia mau makan sebanyak pun asal jangan izinin dia keluar apa lagi nyari saya. Saya ada urusan dengan papah." Bisik Alden. Bibik pun mengangguk paham.

"Bukan urusanmu sayang. Kamu makan aja cemilan yang banyak supaya anak kita bergizi bila perlu sampe badan badanmu ikut gemuk biar comel kayak Mei Mei." ledek Alden. Lalu mengedipkan matanya sebelah.

ALDEN DAN SHERENA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang