Aku baik-baik saja tanpanya. Tanpa dia yang menyenangkan, pernah punya mimpi bersama, dan biasa mengisi lembar cerita hidupku.
Aku baik-baik saja tanpanya. Entah kapan, tapi akan.
Sebab rupanya, bahagiaku bukan bahagianya.
Sebab pada akhirnya, hanya tersisa dua pilihan: bertahan atau melepaskan.
Dan, dia memilih yang kedua.