A/N: Buat Anti yg udah nagih challenge ini dari 249684 hari yang lalu. Mungkin kalo nggak ditagihin nggak bakal selesai-selesai deh ya. Makasih loh...
ENJOY!
***
"Anti," Harry menyentuh lutut Anti yang sedang membaca majalah di pangkuannya. Ketika gadis itu menoleh, Harry menambahkan, "tebak, apa yang baru saja kudapatkan?"
Anti menyipitkan matanya. "Apa yang baru saja kau dapatkan?"
"Tebak dulu!" sergah Harry sambil tertawa.
"Kau tahu, aku, eh, maksudku kita—benar-benar buruk dalam menebak pikiran masing-masing."
"Alright since you asked so nicely, I'll tell you," ujar Harry.
"Thank God for my manners."
"Kau siap?" Harry menaik-naikkan kedua alisnya, memasang tampang semisterius mungkin. "Tapi sebelumnya, aku harus memperingatkanmu tentang satu hal. Kau mungkin akan terserang serangan jantung mendadak setelah mengetahuinya."
Anti menggigit bibirnya, "Apa ini berhubungan dengan... Liam?" Ia meremas tangan kanan Harry yang masih berada di lututnya.
"Not until you guess the magic words."
Anti menggumam dengan mimik muka yang menggemaskan, "Anti is the prettiest girl in the whole world?"
"Almost there," Harry terkikik, "ayo, masa kau lupa?"
"Say, apa yang kaudapat kali ini? Tiket konsernya? Tiket Meet and Greet-nya?"
"Bukan itu kata sandinya."
"Ck!" Anti mendengus sebal, "Harry is so much better looking than Liam Payne?"
"Is he?"
"Hate to say it but," Anti memutar kedua bola matanya, "yeah."
Senyum Harry semakin lebar, seperti ditarik dari telinga yang satu ke telinga lainnya. "Kau beruntung, jawabanmu mendapat nilai A plus dariku."
"Dammit, just say it already!"
"Dasar perempuan. Aku dapat dua tiket—"
"GOD, I KNEW IT! I KNEW YOU WERE GOING TO SAY IT! Kau dapat tiket konser Liam, bukan? Apakah kau mendapatkan yang VIP? Oh, tunggu... itu bukan masalah besar. YANG PASTI AKU AKAN BERTEMU DENGANNYA! GOD BLESS YOU HARRY FOR BEING SUCH A GREAAAAAT BOYFRIEND. OH MY GOD MY HANDS ARE TREMBLING HOLD ME!!!"
Harry mendelik ke arah Anti yang sudah memeluknya erat-erat sampai ia kehabisan napas. "Aku belum selesai bicara!"
Mendengar empat kata tersebut, tubuh Anti langsung menegang. Ia melepaskan diri dari tubuh Harry lalu menatap laki-laki itu dengan tatapan membunuh.
"Jangan bilang kalau kau cuma bercanda?"
"Aku bahkan belum menyelesaikan kalimatku dan kau sudah hyper seperti itu."
"Kau tidak akan pernah tahu. It's a fangirl such of thing!" pekik Anti.
"Chill," Harry menaik napas dalam-dalam. "Oke, aku mengakuinya. Aku dapat dua tiket konser Li—"
"FOR GOD SA—"
"Sebentar!" potong Harry cepat-cepat. "Kita akan menontonnya berdua, oke? VIP, as you wish. Dan satu backstage pass untukmu. Thank the friend's of my friend for having a good connection. Salah seorang teman dari temanku merupakan teman sekampus Liam dulu dan dia—"