Siapa yang kau cintai adalah sebuah pilihan. Dan, hatiku selalu memilih orang yang salah.
Seharusnya kamu mengerti apa yang kumaksudkan saat aku bertanya apakah kamu mencintaiku; aku perlu tahu apakah perasaanku berbalas atau hanya akan menjadi sebuah angan yang sekarat. Sebelum aku melakukan hal yang bodoh seperti membiarkanmu masuk ke dalam hatiku.
Nyatanya, aku terlalu terlena dengan waktu sehingga aku melupakan suatu hal yang fatal. Bahwa pintu masuk pun memiliki pasangannya sendiri, yaitu pintu keluar.
Aku lupa kamu juga merupakan arwah yang bebas, yang bisa pergi tanpa aba-aba dan meninggalkanku.