CHAPTER 21

1.4K 159 1.1K
                                    

VOTE DULU YUK, SEBELUM/SESUDAH BACA. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA<3
JANGAN JADI SIDERS!!


H A P P Y - R E A D I N G 😉

 JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA<3JANGAN JADI SIDERS!!••H A P P Y - R E A D I N G 😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Aku kasih pemanis biar kalian tambah semangat bacanya<3)

***
Pagi ini kelihatan sangat cerah. Bias mentari yang perlahan terbit dari ufuk timur menandakan dimulainya hari yang baru. Seperti biasa, gadis yang bisa disebut sebagai The Queen of Alexander masih bersimpuh dibawah selimut pink tebal kesayangannya. Dirinya sama sekali tidak terusik dengan cahaya yang menembus jendela kamarnya. Berbeda dengan Emilly. Emilly sendiri sudah bangun lebih awal.

Emilly pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan buat penghuni rumah. Aneh sekali bukan? Sang pemilik rumah masih terlihat lelap, sementar Emilly yang notabenenya hanya tamu yang menumpang untuk 1 malam, malah kelihatan lebih sibuk.

Emilly melihat-lihat isi kulkas, bahan masakan apa yang bisa digunakan untuk memasak. Di kulkas hanya ada bahan seadanya. Terdapat telur, bawang, dan rempah-rempah lainnya. Kemudian Emilly melihat rice cooker. Banyak nasi sisa. Emilly pun kepikiran untuk memasak nasi goreng.

Kini Emilly berkutat di dapur dengan penggorengan. Dia memasak sarapan yang simple, tapi mengenyangkan. Nasi goreng dan omelete, ditambah dengan secangkir teh panas. Setelah bercanda ria dengan penggorengan, masakannya pun siap. Emilly menyiapkannya di atas meja makan. Menatanya dengan rapi dan teratur. Sudah seperti istri yang sedang sibuk dalam urusan pekerjaan rumah. Tapi sayangnya itu hanya angan-angan semata. Emilly sendiri juga berharap, suatu saat nanti dia bisa menjadi salah satu bagian dari keluarga Alexander. Jika bisa dikatakan, Emilly ingin sekali membangun rumah tangga dengan Boy.

Tanpa Emilly sadari, kegiatannya ditatap oleh seseorang dari lantai dua. Dia adalah Boy. Sedari tadi Boy terus menatap kegiatannya Emilly dari mulai memasak sampai semuanya terhidang. Tiba-tiba saja pria itu sudah berdiri di koridor lantai dua. Boy yang ingin turun untuk minum, tapi malah salah fokus dengan pemandangan dapur yang sedang dihiasi oleh wanita cantik yang sedang memasak. Sungguh sangat idaman. Berasa menjadi sepasang suami istri tanpa ikatan kudus.

Tidak bisa dipungkiri, Boy terus menatapnya. Bahkan hampir tak berkedip. Tidak lupa dengan seulas senyum dari bibir  Boy. "Ada apa ini? Kenapa aku malah terus-terusan melihat dia?" gumam Boy dalam hati.

"Akhirnya siap. Sekarang, aku tinggal menunggu mereka untuk bangun. Tapi kenapa mereka lama sekali bangunnya? Apa mereka terbiasa dengan bangun lama seperti ini?" gumam Emilly.

"Ahh sudahlah. Lebih baik aku mandi dulu." Emilly pun naik keatas menuju kamarnya Alice. Ketika Emilly mau menaiki tangga, saat itu juga Boy langsung turun. Emilly berjalan lebih cepat. Dan tanpa sengaja Emilly menabrak Boy.

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang