CHAPTER 25

1.3K 112 1.5K
                                    

VOTE DULU YUK, SEBELUM/SESUDAH BACA. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA<3
JANGAN JADI SIDERS!!


H A P P Y - R E A D I N G 😉

Emilly dan Boy yang sedari tadi asik berbincang di cafetaria itu, kini mereka akan kembali ke kantor untuk melaksanakan meeting mereka. Di dalam ruangan meeting VIP ini, sudah hadir klien yang bisa dibilang tamu penting dalam bisnis ini. Duduk pada tempatnya masing-masing, menunggu kehadiran Tuan Besar dari Perusahaan PT. Trijaya Wilantara.

Alangkah kagetnya Boy ketika melihat kehadiran CEO dari Perusahaan Royal Amazon. Siapa lagi kalau bukan Andrea Germese. CEO sekaligus teman seperbisnisannya. Tentu saja Andrea Germese tidak sendiri. Beliau ditemani oleh beberapa rekan kerjanya.

"Is that you Mr. Andrea?" sapa Boy dengan suara baritonnya.

Lantas, Andrea Germese berdiri dan sedikit memberi hormat kepada Boy. "Good afternoon, Mr. Boy Alexander. Sure, it's me Andrea Germese. How are you?"

"Honestly, I'm not feeling well. But, it's okay. With you presence, I feel very happy. Anyway, when are you come back to Indonesia?"

"I'm glad to hear that. I returned to Indonesia about 3 weeks ago."

"Nice. Com'mon. Let's start our meeting."

Mereka pun memulai meeting dengan sangat antusias. Masing-masing dari mereka mulai mengeluarkan beberapa selembaran kertas yang berisi data-data dari diskusi mereka pada hari ini. Banyak hal yang mereka diskusikan, mulai dari perkembangannya, benefits, strategy, dan masih banyak lagi.

Sekitar satu setengah jam meeting mereka telah berjalan dengan lancar. Dan kini, mereka mengakhirinya dengan saling berjabat tangan satu sama lain. Andrea yang ingin menjabat tangan Emilly, pria itu seketika menguraikan senyumnya sambil menatap surai manik mata Emilly.

"Beautiful." Itulah yang ada dipikiran Andrea sekarang. Emilly juga membalas dengan senyuman khasnya dengan tangannya yang masih setia dijabat oleh Andrea. Boy yang melihat keduanya saling menatap, mengerutkan keningnya pertanda kalau Boy tidak suka dengan hal itu.

"Ekhemm..Maybe, there's no need to shake hands for a long time." suara deheman Boy memecah situasi yang menurut Boy sangat menyebalkan.

Andrea tertawa kecil. "Sorry, your secretary is very pretty. I'm just amazed." puji Andrea yang masih setia menatap Emilly.

Damn. Boy semakin mengerutkan keningnya. Boy sedikit memicingkan matanya ke arah Andrea. Bagaimana bisa Andrea memuji Emilly di depannya langsung? Sungguh menyebalkan.

"See you soon, Emilly." ucap Andrea senyumnya sambil mengedipkan sebelah matanya. Dan Emilly hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Tidak lupa dengan senyumnya.

Andrea Germese dengan beberapa rekan kerjanya pergi meninggalkan ruangan meeting itu. Dan tersisa hanya Boy dan Emilly. Terlihat jelas raut kesal dari wajah Boy. Emilly yang melihatnya sungguh keheranan.

"Pak, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Emilly

"Menurut kamu bagaimana? Lancar sekali mulutnya memuji kamu di depan saya. Untung saja dia teman bisnis saya. Kalau tidak, sudah saya pukul dia."

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang