CHAPTER 24

1.3K 122 1.5K
                                        

VOTE DULU YUK, SEBELUM/SESUDAH BACA. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA JUGA<3
JANGAN JADI SIDERS!!


H A P P Y - R E A D I N G 😉

Tak terasa hari sudah malam. Nathan terbangun dari tidurnya. Netranya masih berusaha untuk terbuka sepenuhnya. Seketika Nathan menyadari bahwa dirinya sudah berada di tempat tidur tanpa mengenakan baju. Nathan memegangi kepalanya yang masih terasa pusing akibat minum alkohol yang berlebihan. Kemudian, Nathan melihat ke sebelahnya dan mendapati Alice yang tidur tepat di dada bidangnya sambil memeluk tubuh kekarnya Nathan.

Terurai seulas senyum di bibirnya Nathan melihat gadis yang ia cintai tidur dengan damai di pelukannya. Tangan Nathan terulur untuk mengelus surai puncak rambutnya Alice dan tidak lupa mengecup kening Alice dengan lembut. Alice yang sedikit bergerak dengan manjanya, membuat Nathan gemas sendiri dengan gadisnya ini. Nathan pun mengeratkan pelukannya. Pelukan yang erat itu ternyata sedikit membangunkan Alice.

"Eungh..bang Nathan udah bangun?" kata Alice sambil mendongakkan kepalanya sedikit untuk melihat wajah tampannya Nathan.

"Barusan bangun. Abang ganggu kamu tidur ya?" tanya Nathan dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Engga kok bang. Tapi ini lepasin dulu bang. Alice sesak dipeluk erat gini."

"Kenapa? Kamu gak nyaman dipeluk gini?

"B-bukan gak nyaman bang. Alice agak sesak nih."

"Iya deh." Nathan sedikit melonggarkan pelukannya. Kini wajah keduanya sangat dekat. Saling menatap satu sama lain dengan penuh arti dan cinta, walaupun sebenarnya ada kesalahan besar yang harus mereka tanggung. Tapi seketika senyum Alice pudar mengingat kejadian sore tadi. Nathan yang menyadari bahwa raut wajah gadisnya kini sangat sedih, langsung membawa Alice ke dalam pelukannya sambil menenangkannya.

"Kamu kenapa sedih, hmm?" tanya Nathan yang sama sekali tidak tau kejadiannya. Wajar saja dia tidak mengetahuinya, karena saat itu Nathan sedang dibawah kendali alkohol.

"Alice takut bang."

"Kamu takut kenapa? Disini gak ada hantu, kok. Siapa yang berani nakutin gadis abang ini, hmm? Bilang sama abang, biar abang tendang dia ke Selat Malaka sana."

"Ihh..abang jangan bercanda dulu. Alice beneran takut. Alice takut sama bang Boy. Bang Boy udah tau semuanya."

Mendengar pernyataan Alice, sontak Nathan melebarkan bola matanya pertanda ia kaget akan penuturan Alice.

"Maksud kamu bang Boy udah tau hal apaan?" tanya Nathan yang penasaran.

"A-abang gak ingat apa yang udah kita lakuin tadi?" tanya Alice lagi memastikannya. Boy hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Alice hanya bisa menghela nafasnya pasrah. Alice meraih tangan Nathan dan mengarahkannya ke area kewanitaannya. Nathan kaget dengan perlakuan Alice dan pastinya sudah ada yang mengeras di bawah sana. Oh tidak!! Berani sekali gadis itu membawa tangan Nathan memegang area kewanitaannya.

She's really has no shame, right? Dikatakan polos, memang benar. Tapi dikatakan tak berotak juga benar.

"Milik Alice ini sangat perih." kata Alice dengan suara yang terdengar lirih.

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang