CHAPTER 27

1K 93 1K
                                    

VOTE DULU YUK, SEBELUM/SESUDAH BACA. JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA<3
JANGAN JADI SIDERS-!!


Hari ini gak ada mulmed dulu. Bingung mau kasih mulmed apaan :))


Saran dong, playlist apa yg cocok buat cerita ini. Xixi^^


H A P P Y - R E A D I N G 😉

Waktu terus berlalu. Hari demi hari berjalan begitu saja tanpa adanya keceriaan yang mengikutinya. Untuk saat ini, Alice, gadis itu hidup dalam kesepian. Semenjak Alice tinggal terpisah dengan abangnya, gadis itu selalu mengurung diri di dalam kamar bahkan hampir tidak makan dan minum.  Jangan berpikir bahwa abang tertuanya tidak menegurnya. Setiap hari Boy selalu menegur adik perempuannya itu agar tidak menyakiti diri sendiri alias tidak menambah penyakit. Jika Alice sakit, sudah pasti Boy yang akan repot.

Boy paham perasaan Alice sekarang. Setiap hari Boy juga mengajak Alice mengobrol bersama, bahkan Boy berusaha membuat lelucon agar Alice tidak terlalu larut dalam kesepian dan kesedihan.  Boy yang dikenal tidak suka dengan sebuah lelucon, tapi kini, pria itu melakukannya demi adik perempuannya. Disinilah sisi perhatian Boy terlihat. Sifat cueknya tidak menghalanginya untuk mulai memberikan sebuah perhatian kecil kepada Alice.

Sangat dibenarkan, bahwa terpisah dari saudara kandung itu sangat menyakitkan. Tapi mau bagaimana lagi? Cara ini adalah cara sederhana buat 2 saudara kandung yang sedang terjerat dalam cinta terlarang.

Jika dihitung dengan waktu, sudah sekitar 3 minggu Nathan tidak menemui dan tidak memberi kabar kepada Alice. Alice selalu mengirim pesan ke Nathan, bahkan hampir setiap hari Alice menelefonnya. Tapi tidak pernah diangkat dan dibalas oleh Nathan. Sampai Alice kesal sendiri dengan handphone yang dipegangnya.

Tidak hanya itu, Alice selalu mengajak Nayla hang out. Hanya saja, Nayla sedang  dilanda kesibukan di kampusnya. Padahal saat ingin berpisah tempo hari, pria itu berjanji akan sering menemui Alice ataupun video call Alice. Dimana janji pria itu?

Sunyi dan hening. Kata itulah yang dapat dideskripsikan sekarang. Hanya suara dentingan jam yang terus berputar. Pandangannya kosong tapi otaknya terus berputar. Apa lagi kalau bukan memikirkan Nathan.

"Bang Nathan, Alice kangen." sebuah lirihan singkat terucap di bibir Alice

Tok...tok...tok...

Suara ketukan itu memecah lamunan Alice.  Alice melihat ke arah pintu. Seketika senyum singkat terpatri di wajah Alice. Gadis itu segera membuka pintu, berharap Nathan yang mengetuk pintunya. Tapi hasilnya nihil. Tidak ada satupun orang di depan kamarnya Alice. Lantas siapa yang mengetuk itu?

Tok...tok...tok...

Suara ketukan kembali terdengar. Alice melihat ke arah jendela kamarnya Nathan. Dan ternyata benar, ada sosok bayangan dibalik jendela kamarnya Nathan. Jika bisa jujur, melihat bayangan itu saja, Alice sudah merasa takut. Pikirannya langsung overthingking.

"Bayangan apa itu? Apa itu penjahat? Atau orang iseng? Atau hantu kamarnya bang Nathan? Kalau kamar bang Nathan ada hantunya, masa sih hantu bisa ngetok jendela? Kalau hantunya mau ganggu Alice, kan bisa langsung nembus jendela. Ngapain harus pakai ketok dulu? Hantunya punya etika, nih." kira-kira begitulah pikiran Alice sekarang

Tapi Alice menepis rasa takutnya. Gadis itu berjalan pelan ke arah jendela berharap apa yang dipikirkannya itu salah. Alice mengumpulkan keberanian untuk membuka tirai jendela itu.

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang