CHAPTER 14

2.3K 227 240
                                    

H A P P Y - R E A D I N G 😉

Boy POV

Di Hotel de Crillon. Yah, itu adalah hotel bintang 5 yang megah dan populer di Prancis tepatnya di Kota Paris. Di kamar Hotel VVIP, sedang duduk seorang CEO tampan di meja kerjanya. Siapa lagi kalau bukan Boy.

Begitulah gambaran dari Hotel de Crillon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitulah gambaran dari Hotel de Crillon.

Boy sedang berkutat dengan laptop dan berkas berkasnya. Boy tampak serius dengan kerjaannya.

Sangat serius.

Seniat itu kah dia untuk bekerja sama dengan Royal Amazon?

Yah, jelas sangat niat.

Awalnya berjalan baik baik saja. Tapi lama kelamaan, Boy merasa sedikit stress. Kepalanya juga sudah terasa pusing mengerjakan sendirian bahkan perutnya sudah bernyanyi meminta makan. Boy teringat kalau dia ke Prancis tidak sendirian melainkan bersama sekretarisnya yaitu Emilly.

Kenapa dia tidak kepikiran dari tadi? Mungkin kerjaannya akan cepat siap kalau dibantu oleh Emilly.

Aishh, Bodoh sekali memang. Sangkin seriusnya, sampai lupa kalau dia pergi bersama sekretarisnya.

Boy memutuskan untuk menelfon Emilly untuk segera datang ke kamarnya. Kamar Emilly dan Boy memang berbeda. Boy menempati kamar VVIP sementara Emilly hanya kamar biasa. Sebenarnya Emilly tidak setuju kalau dia ditempatkan di kamar biasa, tapi karena Boy yang menyuruhnya, mau tidak mau Emilly harus menurutinya. Ingin sekali dia menentang dan memaki Bos besarnya itu. Mentang mentang dia seorang CEO dan Emilly hanya sebagai sekretaris, jadi Boy sesuka hatinya mengatur semuanya. Tapi karena rasa suka dan sayangnya, dia mengurungkan niatnya untuk menentang Bosnya itu.

Boy mengambil ponselnya dan langsung menelfon Emilly.

Ditelefon....

Tidak butuh waktu lama untuk Emilly mengangkat telfonnya.

Emilly : "Hallo pak. Ada yang bisa sa----"

Belum lagi Emilly selesai berbicara, Boy langsung memotongnya.

Boy : EMILLY, SEKARANG JUGA KAMU KE KAMAR SAYA. DAN TOLONG PESANKAN MAKANAN, KARENA SAYA SANGAT LAPAR. SAYA MALAS MEMESANNYA SENDIRI. SAYA TUNGGU KAMU. TIDAK PAKEK LAMA."

Disisi lain Emilly mengehembuskan nafasnya kasar.

Emilly : "Baik pak."

Dan Boy pun mematikan telefonnya.


Emilly berdecak kesal.

"Ckk..DASAR BOS LUCKNUT. Seenaknya saja dia menyuruhku seperti itu. Untung sayang." titah Emilly

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang