CHAPTER 29

1.1K 55 600
                                        

VOTE DULU YUK, SEBELUM/SESUDAH BACA
JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENNYA-!!
JANGAN JADI SIDERS-!!


H A P P Y - R E A D I N G 😉

PT. Trijaya Wilantara. Yah, perusahaan yang berdiri atas kekuasaan Boy Alexander, kini semakin meningkat drastis. Nama baik perusahaan semakin menjulang tinggi, begitu juga dengan pemegang tahta perusahaan tersebut.

Andrea Germese. Salah satu pelaku yang bekerja sama dan ikut andil akan nama baik perusahaan. Akan tetapi, tujuan beliau tidak hanya itu. Gadis cantik yang berprofesi sebagai sekretaris pribadinya Boy, menjadi salah satu target seorang Andrea di perusahaan itu.

Siapa lagi kalau bukan Emilly. Gadis yang menjadi objek pertama yang menarik perhatian Andrea Germese.

"Kamu cantik, saya suka itu. Kasih tau saya, apa yang bisa saya lakukan, supaya saya bisa mendapatkan kamu."

Bisik Andrea tepat ditelinga Emilly. Suara deep Andrea membuat bulu kuduk Emilly berdiri. Tidak lupa dengan senyum miring yang tertarik dari bibir pria itu. Saat ini Andrea sedang berdua dengan Emilly di salah satu ruang VIP di perusahaan tersebut sambil menunggu kedatangan Boy.

Kini posisi mereka sangat dekat dan saling berhadapan. Sejujurnya Emilly sendiri sangat tidak suka dengan perlakuan pria itu. Entah dorongan dari mana, Emilly sama sekali tidak bisa berbuat apapun ketika berada di dekat pria itu. Batinnya sendiri terus merapalkan doa berharap Boy segera datang.

"Hey, kamu dengar saya, kan? Saya tidak suka dicuekin."

Lagi-lagi, Andrea berbicara dengan suara deep yang terkesan seperti berbisik.

Come on. Kenapa harus berbisik seperti itu?

Mungkinkah Andrea takut kedengaran?

Atau memang hobinya yang ngomong suka berbisik?

Whatever

Emilly tidak menjawab. Dirinya seolah bisu dengan semua yang diucapkan pria itu.

Kesal. Andrea kesal dengan Emilly yang cuek dengannya. Siapapun juga pasti kesal, jika ngomong, tapi tidak direspon.

Karena kesal, Andrea memegang erat tangan Emilly.

"Lepasin tangan saya. Jangan berani menyentuh saya." Emilly menghempaskan genggamannya Andrea dan berdiri menjauh.

"Saya tidak akan memegang kamu, jika kamu tidak cuek dengan saya." balas Andrea yang juga ikut bangkit berdiri.

Kini Andrea perlahan berjalan mendekat dan Emilly yang perlahan berjalan mundur.

"Boy, help me, please. Dimana kamu sekarang?" batin Emilly

"Jangan mendekat. Atau bapak akan saya laporin ke atasan saya."

"Siapa atasan kamu? Boy Alexander? Silahkan laporin. Saya tidak takut."

TAP

Emilly sudah tepat di sudut dinding. Melihat Andrea yang semakin dekat dengannya, membuat Emilly semakin dirundung ketakutan.

Shit. Emilly terjebak.

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang