CHAPTER 15

2.4K 216 296
                                        

H A P P Y - R E A D I N G 😉

Alice dan Nathan sedang duduk di ruang keluarga sambil menonton. Entah apa yang mereka tonton. Kelihatannya mereka sangat gabut. Alice mengganti ganti siaran TV. Dia mencari siaran apa yang enak untuk ditonton. Tapi hasilnya nihil. Semua siaran TV sangat membosankan. Alice pun dengan kesalnya melempar ngasal remot TV itu. Kemudian Alice melihat ke arah Nathan. Nathan dengan asiknya mengutak ngatik ponselnya. Entah apa yang dilihatnya diponsel itu.

"Huffftt, bosen banget nih bang."

Tidak ada jawaban dari Nathan. Nathan malah sibuk dengan ponselnya.

"Kira kira mau ngapain ya. Abang gak ada ide gitu, mau ngelakuin apa?"

Tetap tidak ada jawaban dari Nathan.

"Bang, Alice bosan nih. Jalan jalan yuk, atau ngapain gitu." Kata Alice dengan manjanya sambil menyenderkan kepalanya di bahu Nathan dengan tangannya yang melingkar di lengan kekar Nathan.

Lagi lagi tak ada jawaban dari Nathan.

Alice yang merasa kesal karena tak ada jawaban, tiba tiba terlintas dipikirannya untuk melakukan ide nakal. Alice mencubit kedua chocochips nya Nathan dengan kuat.

Sontak Nathan kaget kesakitan.

"AKKHH, ANJING.." pekik Nathan

"Rasain tuh."

"Aishh, kenapa dicubit sih dek. Sakit ini."

"Habisnya abang cuekin AL dari tadi. AL ngomong sama abang, tapi abang ga jawab." titah Alice dengan manja khasnya

"Uluulululu..ngambek nih ceritanya."

"Ga tau ahh, pokoknya AL kesal sama abang." kata Alice sambil mempoutkan bibirnya

Nathan yang gemas dengan sikap Alice, langsung menangkup kedua pipinya Alice sambil memainkannya layaknya anak bayi.

"Hey sayang, dengar abang. Maaf ya kalau tadi dicuekin. Abang keasikan balas pesan teman abang."

"Siapa teman abang? Cewek? Pasti pacar abang kan? Pasti ceweknya lebih cantik dari aku kan?" begitulah pertanyaan yang dilontarkan Alice.

"Hmm, kalau cewek emang kenapa?"

"Y-ya gapapa sih."

"Kamu cemburu?"

"Dih, siapa yang cemburu? Gak ada tuh. Ge-er amat abang mah."

Nathan tertawa gemas melihat sikap adeknya ini.

"Hahahaha.....kamu ini ya, makin cantik kalau lagi ngambek."

Alice yang mendengarnya, berusaha menahan senyumnya supaya gak keluar. Hatinya sedang berdisko didalam sana. Pipinya sudah mulai merah merona.

Nathan yang melihatnya semakin gemas.

"Kalau mau senyum mah, senyum aja dek. Gak usah ditahan. Gak enak loh senyum ditahan."

Karena tak bisa ditahan, senyum merekah Alice terpancar dari wajahnya.

"Nahh, gitu dong. Kan enak liatnya. Masa ngambek sih."

"Dengar abang ya, abang itu balas pesan teman kelas abang. Dan yang pasti cowok."

"Beneran cowok?"

"Iya sayang. Kalau kamu gak percaya cek aja nih isi chat nya." kata Nathan sambil menyodorkan ponselnya ke Alice

"Iya deh, AL percaya."

"Satu hal yang harus kamu tau. Abang itu cuma sayangnya sama kamu. Hanya kamu seorang. Walaupun kelihatannya abang akrab dengan cewek cewek lain, tapi tetap dihati abang itu kamu. Persetan apa kata orang. Intinya abang cuma sayang dan cinta sama kamu." kata Nathan yang masih memegang pipi Alice.

FORBIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang