Bagian 15

2.2K 376 61
                                    

Happy reading










"Yerin."

Wanita bernama yerin itu tersenyum remeh menatap semua pasang mata yang menatapnya dengan raut terkejut

"Kenapa menatapku seperti itu taehyung-ssi."

Dengan langkah anggunya. Yerin berjalan mendekat kearah meja yang ditempati keluarga kim

"Oh aku bertemu lagi denganmu kim sunoo." ucap yerin menatap sunoo yang duduk diujung. Menatapnya polos dengan mulut penuh dengan makanan

"Jay bawa kembar dan sunoo masuk kedalam rumah." titah taehyung masih menatap tajam yerin

Jay mengangguk paham dan membawa kembar dan sunoo masuk kedalam

"Ih bang jay, wonie masih mau mam dagingnya itu." protes jungwon tidak jay dengar

Selepas kepergian keempat orang itu. Kini suasana hening kembali

"Apa aku boleh duduk terlebih dahulu." tanya yerin

"Tidak usah basa-basi. Ada maksud apa kau datang kemari setelah sekian lama menghilang." tanya taehyung to the point

"Biarkan aku istirahat dulu. Perjalanan kemari sangat lama bila kau ingin tau."

Taehyung tidak peduli. Ia duduk berhadapan dengan yerin dan umji berada disampingnya

Yang lain pun kembali duduk

"Bagaimana keluargamu, apakah hidup dengan baik selama ini. Ah seharusnya jauh lebih baik saat melihat kesuksesan mu yang sekarang." ujar yerin

"Ya, hidupku jauh lebih baik saat kau pergi."

Perkataannya memang menyakitkan. Tapi bilah bibir yerin malah tertarik membentuk senyuman

"Yah....aku sedikit menyesal melepasmu."

"APA KAU GILA." teriak umji kesal

Emosi yang udah ia tahan-tahan sejak tadi sudah tidak bisa ia tahan lagi. Terlalu benci dengan wajah wanita didepannya ini

"Jangan terlalu emosi nyonya." tegur yerin dengan kekehan pelannya

"Tidak usah buang waktu kami. Cepat bicara, apa maksud kedatanganmu malam ini." tekan taehyung

"Tentu saja aku kesini untuk sunoo.













































































































Memangnya aku tak boleh menemui putraku."

Situasi menjadi hening. Baik yerin dan keluarga kim sama-sama diam tak mengeluarkan suara

"Anak yang mana? Apakah anak yang kau buang saat umur 1 minggu didepan rumah kami?" celetuk jake tiba-tiba

Lidah yerin kelu rasanya. Kata-kata yang ingin ia keluarkan tiba-tiba sangat sulit diucapkan

"Kau menyebut dirimu sendiri dengan sebutan ibu, tapi kau malah membuang anakmu yang baru berusua 1 minggu. Apa kau tak pernah membayangkan betada men-"

BRAK

"TUTUP MULUTMU. AKU MELAKUKAN ITU KARENA ULAH KELUARGA AYAHMU." muka yerin merah padam karena merasa marah

Sunny Diary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang