Bagian 27

2K 364 79
                                    

Happy reading and sorry for typo









"Mamah." panggil Sunoo berulang kali. Tapi tidak ada balasan dari sang punya nama. Sudah sekitar 10 kali Sunoo memanggil sang mamah tapi tidak ada balasan juga

Anak itu kini melangkah menuju kamar sang mamah setelah tadi ia cari didapur dan juga ruang tamu

Ceklek

Dibukanya pintu kamar sang mamah dengan pelan. Kepala mungilnya menyembul dan mengedarkan matanya meneliti kamar

"Mamah." panggil Sunoo kesekian kalinya

Langkahnya kini dibawa masuk kedalam dan dapat ia lihat tidak ada kehadiran sang mamah dikamarnya

Anak itu kini bertanya kemana sang mamah. Ia pergi bahkan tanpa mengabarinya dulu

Ia baru saja bangun dari tidurnya dan sudah disuguhi keadaan rumah yang sepi. Biasanya Yerin akan membangunkannya untuk sarapan. Bahkan sang mamah juga tidak meninggalkan pesan kepada dirinya

Bibirnya menekuk kebawah dengan mata yang berkaca-kaca, siap untuk menumpahkan tangisannya

Sunoo takut terjadi sesuatu kepada sang mamah. Bagaimana jika tadi pagi datang rampok dan menculik sang mamah

"mamah.." gumam Sunoo lirih

Awalnya hanya isakan kecil dan kini menjadi tangisan kencang. Nafasnya naik turun tak teratur dan bibirnya tak henti memanggil nama sang mamah

"Loh Sunoo kenapa?"

"MAMAH."

Yerin hampir saja terjatuh kebelakang saat mendapat serangan tiba-tiba dari sang anak

Sunoo memeluk kaki Yerin erat bahkan enggan untuk melapasnya

"Sunoo kenapa?" Tanya Yerin mencoba melepaskan tangan Sunoo yang memeluk pahanya

Yerin berjongkok dan memegang pundak sang anak. Nampak wajah Sunoo yang memerah dengan air mata yang masih menetes deras

"Coba lihat mamah dulu." pinta Yerin

Sunoo dengan seseguk menatap Yerin

"Sunoo kenapa?" Tanya Yerin lagi lembut

"M-ma m-mamah e-enggak ad hiks."

"Oke mamah tidak akan bertanya dulu. Sekarang coba Sunoo tarik nafas lalu buang perlahan."

Sunoo mematuhi perintah Yerin. Anak itu menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan guna mengatur nafasnya

"Masih sesak." Tanya Yerin

Sunoo mengangguk pelan

Yerin dengan gerakan pelan mengelus dada sang anak naik turun teratur. Ia memilih untuk diam dan tidak bertanya dulu pada sang anak. Walau sebenarnya ia sangat penasaran apa penyebab Sunoo menangis sekencang ini

Mendapat perlakuan lembut dari sang mamah bukannya membuat tangisan Sunoo mereda malah semakin keras

Yerin kelabakan dan langsung membawa Sunoo kedalam pelukannya. Ia mengelus punggung Sunoo dan menepuknya

"Sunoo mimpi buruk?"

"Jangan takut sayang, sekarang kan ada mamah."

"Aigooo anak mamah sangat takut ya."

Ya seperti itu lah kata yang Yerin ucapkan untuk menenangkan sang anak

.
.
.
.

Menuju siang hari kini Yerin sedang berkutat dengan beberapa bumbu dan bahan makanan didapur

Sunny Diary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang