Happy reading and sorry for typo
•
•
•
•
•
•
•
•
•Pagi harinya. Sunoo kini sudah siap menggunakan baju seragamnya. Padahal semalam anak itu baru saja tertidur jam 2 dini hari, itu juga karena anak itu sudah merasa lelah jadinya tertidur. Tapi paginya ia bangun cukup awal bahkan sebelum sang mamah bangun dan menyiapkan keperluannya
Sudah rapih dengan seragam olahraga. Anak itu menyiapkan tasnya lalu setelah semua buku pelajaran hari ini sudah masuk kedalam tasnya, ia langsung melangkah keluar kamar untuk sarapan
Keluar dari kamarnya. Dapat ia dengan suara bising dari arah dapur. Dari kejauhan, dapat ia lihat punggung sempit sang mamah yang membelakanginya. Sang mamah sudah siap dengan pakaian kantornya yang dibalut apron biru polos
Sang mamah terlihat sedang fokus menaruh telur goreng keatas piring yang sudah tersaji nasi hangat
Tiba-tiba. Sunoo mengingat kejadian semalam yang selalu terputar diotak kecilnya. Mata itu fokus memandangi rupa sang mamah dari samping. Wajah ayu sang mamah nampak sekali terlihat lelah dengan kerutan hitam dibawah mata
"Sunoo ayo sarapan lalu mamah akan mengantar Sunoo seperti biasa."
Suara Yerin menyadarkan Sunoo dari acara memandangi sang mamah. Anak itu mengangguk singkat lalu berjalan mendekat. Mendudukan diri dikursi berhadapan dengan Yerin
"Hari ini mamah bangun terlambat jadi hanya bisa memasak telur goreng saja."
"Tidak masalah mamah." ucap Sunoo lalu memasukkan satu suap nasi bersama lauknya
Kegiatan sarapan pagi ini diisi keheningan dan eum.....sedikit rasa canggung. Sunoo yang biasanya aktif sekali berbicara tapi pagi ini anak itu berbeda. Hanya menunduk dan fokus pada makanan didepannya. Yerin pun tidak menyadari perubahan sikap sang putra, wanita itu fokus pada sarapannya sesekali melirik pada arloji ditangannya
10 menit berlalu. Piring Sunoo kini sudah kosong dari makanan
Yerin juga nampaknya sudah selesai dengan sarapannya. Wanita itu membawa piring kotor kewastafel lalu setelahnya keluar dari dapur mendekati sang anak
"Hari ini mamah lupa membuat bekal untuk Sunoo. Jadi simpan uang ini untuk membeli roti dan susu mengerti?" ujar Yerin sambil menyerahkan beberapa lembar uang kepada Sunoo
Sunoo mengangguk. Menaruh uang kedalam tasnya agar aman lalu memakai tasnya kembali.
Selagi menunggu Yerin siap-siap berangkat bekerja. Sunoo memakai sepatu miliknya dengan telaten
"Ayo Sayang." ajak Yerin
Sunoo menerima uluran tangan Yerin. Ia sedikit menepuk celana bagian belakangnya
Lalu ibu dan anak itu siap menjalani rutinitas pagi ini seperti biasa
.
.
.
."Mamah hari ini ada rapat dengan atasan jadi tidak bisa menjemput Sunoo seperti biasa. Tidak masalahkan pulang naik bus?" tanya Yerin sebelum sang anak masuk kedalam sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Diary [END]
Fanfiction[Walau sudah tamat, tolong tetap memberikan vote dan komen untuk meramaikan book ini. Terima kasih] Ketika anak seusianya mendapatkan kasih sayang utuh dari kedua orang tuanya. Kim Sunoo, anak ini harus berjuang demi hidupnya. 8 tahun usianya saat i...