Bagian 25

1.9K 372 48
                                    

Ganti cover tapi males edit jadi maapkan kalo tidak estetok

Happy reading and sorry for typo










"MAMAHHHHHH."

Yang semulanya sedang fokus pada ponsel ditangan kini mata itu melirik kearah depan

Kim Sunoo, anak itu berlari sangat kencang saat melihat keberadaan sang mamah didepan gerbang sekolahnya

"Tumben pulangnya telat?" tanya Yerin setelah membawa tubuh sang anak ke gendongannya

"Tadi Sunoo habis latihan untuk pentas seni nanti." jawab Sunoo

"Anak mamah seorang pekerja keras." puji Yerin

Sunoo tersenyum malu dan memilih untuk menyembunyikan wajahnya diceruk leher sang mamah

"Sunoo mau mampir makan dulu atau enggak?" tanya Yerin mengingat sudah jam makan siang untuk Sunoo

"Mauuuu." jawab Sunoo karena memang sikecil sudah merasa lapar

"Mau makan apa?"

"Makan apa aja yang penting bikin kenyang."

"Pipi kamu aja sini yang mamah makan."

"TIDAKKKK." teriak Sunoo dramatis sambil menangkup pipinya

Tentu saja mengundang suara tawa dari wanita didepannya. Yerin tidak bisa menahan diri untuk tidak mencubit pipi Sunoo saat melihat anak itu selalu saja bertingkah menggemaskan

"Kalo gitu ayo kita cari makan. Sunoo mau es krim?"

"Sunoo tidak pernah menolaknya."

"Huh memang pemakan segala."

"Yang penting mamah sayang."

"AAAAAA SINI PELUK MAMAH."

Sunoo terkekeh pelan lalu memeluk leher yerin dan ia dengan tiba-tiba memberi kecupan dipipi Yerin

Yerin mah tentu senang. Sangat senang malam. Melihat perkembangan kedekatannya dengan sang anak membuatnya sangat senang.  Sunoo sudah tidak canggung didekatnya, dan anak itu juga mulai memberikan reaksi bahwa dirinya nyaman berada didekat sang mamah

"Mamah, kita kapan perginya. Kulit Sunoo sudah terasa panas dan terbakar."

Yerin menepuk dahinya pelan. Hampir lupa bahwa dirinya saat ini masih berada diluar

"Ayo naik." Yerin membuka pintu sebelah pengemudi lalu membantu Sunoo untuk duduk. Dirasa sang anak sudah aman dan nyaman. Ia pun berlari pelan mengitari mobil dan membuka pintu sebelahnya

"Tapi mamah sepertinya tidak bisa lama menemani Sunoo. Mamah masih harus kembali ketempat kerja dan akan pulang sore nanti. Jadi tidak apakan kalau makanannya dibawa pulang dan makan dirumah?" ucap Yerin sambil memasangkan Sunoo sabuk pengaman

Sunoo mengangguk. "Sunoo tidak masalah."

"Mamah akan menyelesaikan semua pekerjaan dan pulang lebih awal untuk bermain dengan anak mamah."

"Tapi mamah juga harus istirahat. Kalo mamah main sama Sunoo terus nanti mamah capek, kalo mamah capek nanti mamah sakit terus kalo sakit nanti mamah gak bisa dateng nonton Sunoo pentas."

"Aigoo cerewetnya anak mamah ini." Yerin mencubit ujung hidung Sunoo pelan

Dengan bibir mungilnya. Anak itu sedang memberinya nasihat. Yerin sungguh takjub dengan sang anak yang memiliki pola pikir dewasa diusianya ini

Sunny Diary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang