Bagian 37

1.8K 363 83
                                    

Happy reading and sorry for typo









"BUNDA, ANAKNYA YANG GANTENG INI PULANG."

Jay memukul belakang kepala Sunghoon pelan saat anak itu berteriak tepat disampingnya. Baru saja mereka menginjakkan kaki diteras rumah

Tak lama, terdengar seruan dari dalam lalu disusul dengan pintu coklat yang menjulang itu terbuka

Bibi choi tersenyum hangat, menatap ketiga anak majikannya yang baru sampai lalu menyuruh mereka masuk

"Nyonya sedang menjemput Jungwom dan Niki." ucap bibi choi menjelaskan

Ketiga pemuda itu mengangguk paham. Lalu badan mereka dihempaskan ke sofa empuk diruang tengah

"Kalian membutuhkan sesuatu. Biar bibi siapkan nanti." tawar Bibi choi

Jay menggeleng. "Gak usah bi. Kita mau istirahat dulu."

Bibi choi mengangguk. Lalu wanita paruh baya itu berjalan kembali memasuki dapur untuk menyiapkan makan siang

Kini tersisa keheningan diantara mereka bertiga. Jay yang sedang rebahan santai disofa sambil mengecek ponsel miliknya, lalu Sunghoon yang sepertinya sudah tertidur pulas dengan suara dengkuran halus. Sedangkan Jake, pria itu sibuk melamun dengan posisi tengkurap dan tangan menggambar pola acak dilantai

"Eh iya lupa." gumam Jake

Jay melirik kembarannya itu sebentar

Jake beranjak dari duduknya lalu berjalan mendekati kopernya. Membuka koper itu dan menggeledah isinya

"Napa lu jek?" tanya Jay

Jake melirik. "Nih baju kotor lupa gue taruh."

Jay menatapa jijik kearah plastik yang Jake angkat

"Lu segala bawa baju kotor buat apasih."

"Ini baju gue tadi pagi. Daripada numpuk dikeranjang ya gue bawa aja sekalian gue cuci disini." Jawabnya lalu berjalan menuju ruang laundry

Jay hanya bisa menggeleng pelan. Menatap punggung Jake yang menjauh. Emang tingkah kembarannya itu susah ditebak.

.
.
.
.

Jake berjalan keluar dari ruangan laundry. Ia bersiul pelan lalu mematikan saklar lampu disana sebelum beranjak

Baru saja melangkah. Tiba-tiba pandangannya terpaku pada pintu coklat dihadapannya.

Rasa tertariknya membawa Jake untuk berjalan mendekat dan berdiri tepat didepan pintu itu

Tangannya terulur untuk mendorong pintu kayu itu kedalam. Menimbulkan suara decita engsel pintu yang berkarat

Pintu sudah terbuka lebar. Jake sedikit mengintip kedalam. Walau iya tau bahwa tidak ada seseorang yang berada didalamnya

Dugaan kamar kotor dan juga berdebu yang hinggap diotak Jake sirnah. Keadaan didalam tidak kotor melainkan bersih, barang-barang pun tertata rapih tidak ada yang berubah. Nampaknya ada seseorang yang rajin membersihkan kamar ini dengan rutin

Langkahnya membawa semakin jauh kedalam kamar ini. Kamar yang sudah setengahnya kosong oleh barang karena dibawa oleh sang pemilik kamar. Hanya ada beberapa barang yang masih berada disana

Sunny Diary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang