Bagian 34

1.7K 332 73
                                    

Happy reading and sorry for typo










"Sunoo."

Suara itu masuk kegendang telinganya. Namun anak itu memilih diam dikasur dengan mata pura-pura tertidur. Ia hafal sekali suara siapa ini

"Masih tidur nak?" lagi, suara itu terdengar lagi

Sunoo memilih mengabaikannya, tetap berpura-pura tertidur dengan menutup mata

Selang beberapa menit. Terdengar suara pintu ditutup dan derap langkah yang mendekat kearahnya. Lalu disusul dengan suara derit kasur disebelahnya, pertanda ada yang sedang duduk disana

Sunoo meremat seprei dibalik selimut tebal yang membungkus badan mungilnya

"Anak mamah tampan sekali." suara halus itu mengalun

Yerin, mengelus surai anaknya sayang dan memandang wajah mungil itu yang sedang tidur

"Sunoo, mamah sayang banget sama kamu. Jangan tinggalkan mamah mengerti? Cuma Sunoo yang mamah punya didunia ini, yang selalu ada disisi mamah." ujar Yerin

Setelahnya, wanita itu hanya diam memandang rupa sang anak. Tangannya bergerak mengelus surai Sunoo. Memberi kenyaman pada Sunoo

Kegiatan itu berlangsung sekitar 15 menit. Sampai suara dering dari ponsel miliknya terdengar

Yerin melirik tasnya sebentar. Lalu ia merogoh tas itu guna mencari ponselnya

Wonwoo❤

Nama itu tertera dilayar ponselnya. Dengan segera, Yerin mengangkat panggilan itu

"Ya hallo?"

Yerin dengan serius menyimak ucapan pria disebrang telfonnya ini

"Baiklah aku kesana."

Ucapan terakhirnya sebelum menutup panggilan dan memasukkan kembali ponselnya kedalam tas miliknya

"Sunoo, mamah pergi dulu ya. Sarapan kamu sudah mamah siapkan dimeja makan." ucap Yerin sebelum beranjak dari duduknya dan melenggang pergi meninggalkan kamar sang anak. Tak lupa menutupnya kembali

Setelah memastikan suara sang mamah sudah hilang dari pendengarannya. Mata yang sedari tadi tertutup rapat itu terbuka dengan perlahan

Memandang pintu kamarnya yang tertutup rapat

Tubuh mungil dan ringkih itu dibawanya untuk duduk

Mata sipitnya menatap sendu pintu yang tertutup rapat itu. Entah sejak kapan, tapi setiap ia berinteraksi dengan sang mamah. Ada perasaan takut, gelisah dan juga canggung yang Sunoo alami. Anak itu merasa hubungannya dengan sang mamah sudah tidak seperti dulu lagi. Otak cerdasnya berusaha membuang perasaan takut didirinya

Namun tidak bisa. Yerin dengan perubahan moodnya membuat Sunoo takut. Terkadang sang mamah akan bersikap lembut padanya lalu setelahnya akan membentaknya dengan suara tinggi

Sunny Diary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang