Bagian 18

2K 356 46
                                    

Happy reading and sorry for typo










"Aku tidak tau harus bagaiman umji..."

"Kenapa kau terlalu ambil pusing. Jika yerin memang ingin mengambil hak asuh sunoo ya sudah biarkan saja. Toh dia adalah ibu kandungnya."

"Kau sesantai itu?"

"Terus aku harus bagaimana?"

"Yerin bahkan tega menelantarkan sunoo saat anak itu baru bisa melihat dunia."

"Kau tidak tau alasan wanita itu pergi, dan mungkin saja sekarang ia ingin menebus segala kesalahan masa lalunya."

"Tapi aku tetap tidak menyerahkan hak asuh sunoo begitu saja."

"Terserah kau saja, aku tak peduli."







Masih jelas dipikiran jay obrolan kedua orang tuanya yang tak sengaja ia dengan saat melewati ruang kerja mereka

Jay dengan segala tingkat rasa penasarannya pun menguping pembicaraan mereka

"ABANG."

Badan jay tersentak saat mendengar suara nyaring disampingnya

Saat ia tengok. Jungwon menatapnya dengan raut wajah kesal yang menggemaskan dan disampingnya ada niki dan juga sunoo yang hanya memandang polos

Asik melamun, ia sampai lupa bahwa sekarang sedang menemani kembar menonton kartun diruang keluarga

"Wonie mau apa hm?"

"Abang melamun terus, wonie ajak bicara diem terus gak ngomong. Berasa ngomong sama patung wonie tuh." celoteh jungwon

Jay tergelak karena ocehan sang adik

Ia pun membawa tubuh jungwon untuk duduk di pangkuannya. Dan jungwon menyandarkan badannya nyaman didada sang kakak sambil lanjut menonton kartun dan mulutnya sibuk kembali memakan macaroon

"Kak sunoo, niki haus." niki yang sedang fokus memakan keripiki kentang tadinya mengeluh haus sekarang

"Eh iya kak sunoo ingat tadi bibi choi bikin es timun." lalu sunoo berjalan kearah dapur

Selang beberapa menit. Sunoo kembali keruang tengah membawa teko plastik ditangan satunya dan tangan lainnya membawa gelas plastik

Sunoo menaruh barang yang ia bawa diatas meja lalu mengambil gelas plastik untuk diisi es timun

"Nih buat niki." sunoo menyerahkan gelas itu keniki dan diterima sang empu

"Makasih kakak."

"Wonie mau wonie mau." seru jungwon semangat

Sunoo pun mengambilkan satu untuk jungwon

Uhuk uhuk

Karena meminun dengan terburu-buru, niki sampai tersedak

Sunoo dengan sigap menepuk pelan dada niki

"Minumannya gak kak sunoo minta kok."

Hal itu tentu saja tidak luput dari pandangan jay

Ia melihat segala hal yang sunoo lakukan dari tadi

Melihat betapa sayangnya sunoo dan bagaimana sunoo merawat kedua adiknya ini

Sunoo yang notabene lebih sering menghabiskan waktu bersama sikembar tentu saja mereka sangat dekat dalam artian saling membutuhkan satu sama lain

Pikiran jay kini mengingat obrolan kedua orang tua mereka

Sunny Diary [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang