Happy reading and sorry for typo
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•"Seharusnya aku mengawasi mereka, Seharusnya aku tak berbincang terlalu lama ditelfon tadi. Seharusnya aku tak meninggalkan mereka."
Taehyung membawa tubuh Umji kepelukannya. Dielusnya surai sang istri lembut guna menenangkan
"Jangan menyalahkan diri sendiri sayang."
Umji menggeleng. "Tapi Tae....ini semua karena aku. Aku gak becus jaga kembar, aku-"
"Sudah.....ssst."
Umji menangis kembali dipelukan suaminya. Tentu saja, ibu mana yang tidak merasa khawatir saat kedua anaknya hilang begitu saja
"Sudah ada perkembangan Heeseung?" Tanya Taehyung saat melihat putra sulungnya datang
Dan gelengan lemah yang Heeseung berikan. "Paman Mingyu masih melacaknya ayah."
Taehyung menghela nafas pelan mendengar itu
Ngomong-ngomong, acara sudah dibubarkan dari tadi karena tragedi ini. Suasana sudah tidak kondusif karena kepanikan mereka. Jadi mereka terpaksa membubarkannya karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan lagi, dan mereka juga bisa fokus pada pencarian mereka
Kini mereka masih berada diballroom. Sedang memeriksan CCTV keamanan untuk mempermudah pelacakan
Beberapa anggota kepolisian juga dikerahkan.
Taehyung bergerak melepas jas yang ia kenakan lalu ia pakaian kepada sang istri. Ia kembali memeluk pujaan hatinya yang pasti sekarang sedang merasa kacau juga. Nyonya Kim pun setia berada disisi menantunya itu
disudut ruangan lainnya
Yerin bergerak gelisan mondar-mandir. Tanganya setia memegang ponsel yang sedang menyambungkan panggilan. Tapi sudah hampir 10 kali, panggilannya tidak diangkat-angkat juga
"Angkat bodoh." umpatnya
Namun yang terdengar malah suara operator
Yerin menggeram marah. Berjongkok dilantai dengan pasrah tak peduli pada penampilannya, tangannya pun memijit pangkal hidung guna menenangkan pikiran. Tapi ia tidak bisa, pikirannya sedang kacau saat ini
Pikiran buruknya selalu hinggap dibenaknya. Menerka-nerka siapa dalang dibalik insiden ini. Dan ya tentu....
Dia memiliki satu nama
"Nak duduklah."
Yerin mendongak
Kim Taewoo berdiri disampingnya sambil membawa kursi. Bermaksud untuk memberikan Yerin tempat duduk
"Ah terima kasih." Ucap Yerin lalu duduk dikursi itu
"Aku tau pikiranmu sedang kacau. Tapi janganlah panik, kita cari jalan keluar bersama-sama. Kau tak sendiri disini yang merasa kehilangan, aku pun begitu. 3 cucu kesayanganku hilang padahal acara sedang ramai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Diary [END]
Fanfiction[Walau sudah tamat, tolong tetap memberikan vote dan komen untuk meramaikan book ini. Terima kasih] Ketika anak seusianya mendapatkan kasih sayang utuh dari kedua orang tuanya. Kim Sunoo, anak ini harus berjuang demi hidupnya. 8 tahun usianya saat i...