𝐏erhaps.

⋆ 9

"yasmin, ngeliat raka gak?" tanya regal yang udah janjian sama raka jam dua buat latihan band lagi.

"ituuu, nganterin ka raline kerumah sakit." bales yasmin yang ikut panik nginget raline yang kondisinya ga enak diliat.

"HAH? SAKIT APA? SAMPE KE RUMAH SAKIT??"

"gatau juga gueee, coba lo telpon raka."

regal nunggu telponnya diangkat sama raka, sebelum diangkat regal mau ke atas, ke kelasnya juan kalo gabisa latihan siang ini karena raka nya gada.

"ka, lo dirumah sakit?"

"masih otw gal, kenapa?"

"aduhh, buruan deh kerumah sakit kasian ka raline, gue bantu doa aja ya."

"makasih gal, bilangin ka juan sama ka asqi gue gabisa latihan siang ini."

"iyaaa udah sana lo fokus nyetir."

selesai telponan sama raka, regal langsung buru buru ke kelasnya juan buat ngabarin.

"ka juan,"

juan sama temennya yang lain lagi santai santai aja dikelas, kayaknya lagi jam kosong? keliatannya santai banget.

"kenapa gal?"

"raka ga bisa ikut latihan siang ini, izin ke rumah sakit." bales regal yang numpang duduk di kursi kosong kelasnya juan.

"loh, siapa yang sakit?" tanya januar ikut campur.

"ka ralinee, gatau sakit apa, kayaknya parah." bales regal sambil benerin kursinya.

"HAH?"

"anjing?"

"watch you language please juan,"

"dirumah sakit mana gal?" tanya juan serius agak serem ya mukanya.

"raka ga ngasih tau ka,"

perhaps.

"pasien atas nama raline adisti?"

"saya adeknya, dok."

raka yang baru aja masuk karena dipanggil dokter, tadi nunggu didepan kamar ruang rawatnya engga terlalu lama juga.

raka sengaja ga ngasitau ini ke bunda sama ayahnya, gamau dan takut over khawatir.

"gimana dok kakak saya?"

"kakak kamu lumayan kekurangan darah tadi, tapi untungnya ada persediaan darah yang sama golongannya sama kakak kamu."

"oh, thank god."

"kakak kamu punya penyakit khusus atau gimana gitu? jika ada, tolong banyak banyak istirahat, hindari berpikiran yang berlebihan ya nak raka."