Married with Daddy [END]

30 (With Daddy)

Malming mending baca wattpad!!

...🥀...

Jeff tersenyum memasuki kamar tidur melihat gadis kecil itu bermain dengan bonekanya kelinci di tangannya. "Cium pipi Daddy dulu, baru tidur," tutur Jeff lembut pada anak kecil yang duduk di tepi ranjang.

Anak gadis kecil berusia 7 tahun itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Hara, mau sama Mommy," rengek gadis mungil itu pada Jeff.

Jeff mengembuskan nafas lelahnya. Anak gadisnya selalu mencari ibunya yang telah tiada semejak 7 tahun lalu. "Sudah berapa kali Daddy bilang, mommy selalu tidur di dalam hatimu, Daddy mohon mengertilah Hara. Kau membuat Daddy ikut bersedih mengingatnya," kata Jeff menatapnya sendu sekaligus merasa bersalah. Jeff merasa gagal menjadi orang tua.

"Daddy tidak marah padamu jika kau mencari mommy. Tapi jangan selalu membantah ucapan ku dengan alasan itu."

"Lihatlah wajahmu di kaca jika Hara, merindukan Mommy. Wajahmu sangat mirip dengannya. Hara, sudah lihat foto di sisi dinding kamar kan? Penuh dengan foto mommy." Jeff mengelus rambut Hara dengan lembut.

Anak gadis itu mengangguk. "Maaf, Dad."

"Jangan minta maaf padaku, cukup selalu ada di sisiku saja sudah cukup, berjanjilah jangan meninggalkan Daddy," tutur Jeff sambil menyelipkan rambut poni yang menghalangi mata anak gadisnya.

"Hara berjanji, tidak akan membuat Daddy bersedih mengingat Mommy lagi, dan Hara berjanji tidak akan meninggalkan Daddy," imbuhnya terlihat sangat senang.

"Gadis pintar, selalulah tersenyum biar Daddy bisa merasakan bahwa Mommy tidak benar-benar meninggalkan kita berdua," tutur Jeff lalu mematikan lampu utama menggantinya dengan lampu tidur di samping ranjang.

"Iya Dad."

"Besok paman Elvan yang mengantarmu, gadis cantik, karena Daddy sibuk mengurus perusahaan," kata Jeff menatap berharap gadis mungil itu mengerti.

"Selalu saja paman Elvan. Dia selalu menjahiliku, Dad," cetusnya membuat Jeff terkekeh.

"Itu karena paman Elvan menyayangimu, walaupun dia sering bercanda tapi jika Hara meminta sesuatu pasti paman Elvan membelikannya untukmu kan?"

Gadis itu mengangguk mantap. Soal mainan atau makanan gratis selalu di berikan Elvan. "Iya."

"Tandanya paman Elvan sayang padamu, sama seperti Daddy menyayangimu."