26 (With Daddy

25.9K 1K 111
                                    

🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

...🥀...

Selama perjalanan pulang, Yuna tidak berbicara sedikit pada Jeff. Ia hanya diam memandangi gedung-gedung pencakar langit yang berlalu dengan cepat dan pria itu juga tidak memulai percakapan ia mengerti perasaan gadis itu. Jeff sesekali meliriknya. Ia sendiri juga merasa menyesal karena tidak menjaga gadis itu dengan baik andai saja waktu bisa diulang kembali Jeff pasti akan datang malam itu juga.

"Jangan dipikirkan, Yuna," ucap Jeff pelan dan sedikit ragu.

Namun Yuna tidak menghiraukan ucapan Jeff. Yuna sedang berusaha mengutuk dirinya dari kesalahan malam itu. Tindakan yang tidak bisa dimaafkan karena Vincent juga melecehkan dirinya.

Selang beberapa menit Jeff memarkirkan mobilnya di lalu turun membukakan pintu mobil untuk Yuna. Namun gadis itu tetap diam. Saat yuna mulai mengangkat kepalanya matanya membulat sempurna melihat sosok pria yang berdiri di depan pintu rumah Jeff dengan sebuket bunga mawar di tangannya.

"Kak?"

"Yuna," sahutnya tersenyum hangat pada Yuna yang masih terkejut dengan kedatangannya.

"Dia kan--"

Ucap Jeff terputus saat melihat tindakan Yuna yang berlari kecil lalu memeluknya dengan erat membuat pria itu terkejut. Ia pikir Yuna akan marah padanya. "Kak, aku merindukanmu," tutur Yuna meneteskan air matanya hingga membasahi pipi mulusnya.

"Maaf," balasnya mulai membalas pelukan Yuna sembari mengelus punggung gadis itu bergetar agar dapat membuatnya lebih tenang.

"Bagaimana keadaan, papah?" tanya Yuna.

"Papah di penjara," ucapnya membuat Yuna mematung menatapnya tidak percaya.

"Tenanglah, papah memintaku datang kesini dan meminta maaf padamu. Bagaimana tindakan yang keren kan?" ucapnya membuat Yuna mendelik.

"Bukannya kau sekretaris---?" tanya Jeff terpotong berdiri di samping Yuna.

"Yap, kakak tiri dari calon istrimu ini," ucapnya menaik turunkan alis pada Jeff. Sedangkan Jeff menatap pria itu datar.

"Tapi papah sehat kan? Kapan-kapan kalau tidak sibuk aku akan kesana," kata Yuna menatapnya sendu.

"Iya tenang saja, papah, baik-baik saja, bahkan aku kemarin baru mengunjunginya."

"Syukurlah," ucap Yuna tersenyum hangat walaupun sebenarnya tidak menjelaskan rasa sakit di hatinya.

"Ayo, masuk kak," ucap Yuna mengambil sebuket bunga di tangan Terra lalu beralih menarik tangan kanannya masuk ke dalam rumahnya.

Married with Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang