...🥀...
Membelai lembut dada bidang suami, tidak berbalut atasan memutarkan jari telunjuk secara acak hingga sang empu mengerang panjang. Yuna tersenyum melihat mata Jeff menyipit dalam pelukan.
"Tidak pergi bekerja?" tanya Yuna lembut.
Posisi menyamping. Jeff tersenyum merangkul pinggang Yuna semakin berhimpitan di dalam selimut. "Haruskah kamu mengingatkan itu setiap hari?" Jeff mencubit gemas hidung Yuna.
"Tentu saja, karena aku istrimu."
Jeff berdecak. "Aku bosan mendengarnya. Kalimatmu itu menghantui."
Yuna memeluk leher Jeff. Menyamankan kepala di dadanya. "Daddy menjadi pelupa sekarang, jadi aku harus mengingatkan."
Pria itu mengelus puncak kepala istrinya, dengan lembut kemudian berkata, "Tidak dengan bekerja, sayang."
"Aku ingin mengajakmu jalan-jalan hari ini. Menghabiskan waktu sebelum cerita perjalanan kita berakhir," sambung Jeff.
Gadis itu mendongak menatap Jeff berbinar-binar. "Kata-kata Daddy seolah-olah dunia ingin berhenti sebentar lagi," protes Yuna membuat Jeff terkekeh.
"Perumpamaan, sayang. Bersiap'lah."
"Mau kemana?" tanya Yuna penasaran sembari memainkan jakun yang menantang adrenalin.
"Aku ingin menemui Yunhura sebentar, kemudian kita menghabiskan waktu bersama."
Yuna berhembus pelan tak kuasa mengingat mendiang sang kakak. "Aku merindukan kakak," lirih Yuna.
"Daddy juga merindukannya."
"Daddy masih mencintai kakakku?"
Jeff terkekeh kecil. "Tentu saja. Tetapi Daddy lebih mencintai gadis kecil ini."
"Yuna bukan gadis kecil lagi," protes Yuna memasang wajah masam.
"Hm, kamu wanitaku."
Jeff menunjuk bibirnya, mengisyaratkan meminta ciuman sebelum ia yang biasa memulainya.
Yuna merangkak naik, mendaratkan satu kecupan manis di bibir Jeff. Pria itu tersenyum mengusap bibir Yuna. "Seperti biasa, manis."
Keduanya terkekeh pelan.
...🥀...
Angin sepoi-sepoi berhembus, menghamburkan rambut gadis dress putih, menjuntai sebatas lutut.
Bunga mawar mengering di atas tumpukan tanah. Yuna berjongkok diikuti sang suami menatap teduh nisan berbentuk salib, tertulis nama Yunhura kelahiran 1987-2021.
Napas Yuna cekatan, ingin berucap namun tak kuasa air mata yang terlebih dahulu menghampiri. Tangan terulur mengelus punggung gadisnya dengan lembut.
"Jangan menangis," lirih Jeff mengecup kening Yuna.
Yuna menggeleng. Meletakan dua buket bunga mawar di atas makam bersandar pada nisan.
Menatap kosong ke depan, Jeff membuka suara, "Terkadang, Tuhan menyapa makhluk-Nya dengan berbagai macam cara. Aku yakin kamu bercahaya di atas langit bersama anak kita."
"Sudah satu tahun berlalu, Kak. Yuna ingin melihatmu tersenyum. Apa kakak bahagia di sana?" Seiring ucapannya Jeff mengusap air mata
Yuna yang terus merembes keluar dari pelupuk mata."Tenangkan dirimu sayang. Kakakmu pasti bahagia di sana."
Yuna tak kuasa hanya mengangguk menaburkan berbagai jenis bunga di atas makam diikuti tangan Jeff merogoh bunga dari kantong plastik. Sejujurnya jika di ingat kembali Jeff akan menangis lebih parah dari Yuna. Hanya saja, Jeff tidak mau terlihat lemah di hadapan gadis yang harus dia lindungi sampai akhir hayat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married with Daddy [END]
عاطفية[Revisi] 21+⚠️🔞 Gadis berusia 17 tahun yang ditemukan oleh seorang pria bernama Jefferson akrab disapa Jeff. Yuna pergi dari rumah ayah kandungnya menyusuri jalan di tengah malam. Namun, tiba-tiba mobil Jeff hampir menabrak dirinya. Yuna ga...