Part 15 - Permintaan Maaf

544 91 53
                                    

18.23 WIB

"Auntyyyy, Delvin bosennn"

"Gavin juga bosen"

Wendy yang sedang mencuci piring tersenyum mendengar rengekkan duo Vin yang mulai bosan bermain di apartemennya.

Wendy mematikan keran air kemudian mengelap tangannya di handuk yang ia gantung tak jauh dari wastafel.

"Jalan-jalan yuk. Sekalian nganter om Gavin pulang," ajak Wendy.

"Om Gavin pulangnya kalo Delvin udah pulang aja. Berdua doang sama aunty ga seru," ucap Delvin.

"Loh, gabisa gitu dong. Om Gavin besok sekolah. Emangnya kamu yang gak mau sekolah."

"Halahhhh."

"Besok pulang dari sekolah om temenin kamu main lagi deh," sela Gavin.

"Gak usah, Vin" ucap Wendy.

"Gapapa, kak. Aku seneng kok main sama Delvin. Santai aja. Oke?"

"Janji, om?" tanya Delvin.

"Iya, janji"

**

Wellington, New Zealand
00.42

"Aku pulang dulu, ya?"

"Hati-hati di jalan."

Setelah berpamitan dengan Lia, Lay masuk ke taxi yang ia pesan bersama koper yang baru ia bawa pulang ke asramanya.

Lay menghela napas berat, kemudian menempelkan kepalanya pada kaca jendela mobil taxi tersebut.

Aku merasa bersalah banget sama Wendy. Banyak hal yang aku sembunyiin dari dia. Nggak seharusnya aku kayak gini ke Wendy. Tapi, aku sendiri juga gak sampai hati kalau harus ninggalin Lia sendiri. Ya Tuhan, aku harus apa?

**

19.00 WIB

"Aunty, Delvin mau ice cream."

"Sama mama kan kamu biasanya gak boleh makan es krim malem malem," larang Wendy. Ia berjalan di samping Delvin yang digandeng oleh Gavin.

"kadang boleh kok"

"nggak"

"Delvin udah lama ga makan ice cream"

"kamu tadi makan nasinya juga cuma sedikit, kan?"

"Ayolah, auntyyy"

"Kita makan ke mekdi dulu aja gimana?" sela Gavin sambil menghentikan langkahnya.

Wendy melotot ke arah Gavin supaya ia kompak dengan Wendy agar tidak membelikan Delvin es krim. Gavin berjongkok supaya Delvin bisa melihatnya lebih jelas.

"Delvin, kamu tadi kan makannya baru sedikit. Kebetulan Om Gavin lagi pengen burger. Nah, habis kamu makan kita telfon mama buat tanya boleh beli es krim atau nggak. Nanti kalau boleh Om Gavin yang beliin"

"Okayyy."

"Tapi, kamu harus habisin satu porsi kecil nasi."

"No problem. Delvin bakal habisin" ucap Delvin dengan pengucapannya yang masih cadel.

Gavin langsung menggendong Delvin. "Okay hayu meluncurrr"

**

Wellington, New Zealand
01.06

Lay me-unpacking kopernya. Mengembalikan baju bersih ke lemarijya dan memasukkan baju kotor ke mesin cucinya.

Setelah semua selesai ia berganti baju dengan kaos oblong dan celana pendek. Kemudian ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok giginya.

16.16 [My Killer Lecturer 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang