Hay?
Aku update lagi!
Tolong tandai kalo ada typo ya!
Happy Reading 💖
Setelah menempuh perjalanan panjang dari Venezuela ke Indonesia, akhirnya Ratu mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta.
Ratu berjalan menuju parkiran dengan kedua orangtuanya didepan. Semua barang Ratu, sudah diambil alih untuk dibawa Bodyguard. Ratu hanya berjalan dengan tas kecil di tangannya.
Kacamata hitam nangkring di hidung mancungnya, Ratu berjalan dengan anggun. Membuat semua mata hanya tertuju pada Ratu seorang, mereka terpana akan sempurnanya wajah dari Ratu Elvarette Xaquila.
Siapa yang tidak mengenal Ratu? Semua orang kenal siapa itu Ratu. Ratu Elvarette Xaquila adalah seorang model sekaligus selebgram ternama, ditambah pamor keluarganya yang terkenal dengan kekayaannya, semakin menjadikan nama Ratu seperti berlian mahal diantara emas. Mencolok, berharga, menawan dan cantik.
Xaquila adalah marga Ratu, keluarga kaya yang berkecimpung di perusahaan pertambangan, entertainment, motor, hotel dan senjata. Masuk dalam daftar lima orang terkaya yang ada di Indonesia. Keluarga dengan visual yang diatas rata-rata.
Ratu masuk ke dalam mobil, kacamata langsung ia lepas dari matanya. Disenderkan badannya ke kursi, "hah, capek banget gilaaa." desahnya.
"Tidur aja Sayang, tadi kamu tidurnya bentar banget lho." ucap Qiera yang melirik anaknya dari samping. Ia tau anaknya ini lelah, apalagi Ratu yang baru siuman dari pingsannya. Sebenarnya Qiera bisa saja pergi ke Indonesia hari besok atau lusa, tapi Ratu ingin hari ini. Mau tidak mau, Qiera menuruti permintaan anak cantiknya itu.
Ratu menoleh, "niatnya mau gitu Mi," kepalanya ia senderkan di bahu Qiera, "Ratu tidur dulu ya Mi, nanti bangunin Ratu kalo udah sampai."
"Semoga aja aku gak pindah alam lagi."
|•••|
Seorang cowok masuk kedalam ruangan dengan nuansa warna serba biru. Ia tutup pintu itu dengan pelan, takut menganggu sesosok manusia yang tengah asik menyelami mimpi.
Cowok itu melepas jaketnya, ia sampirkan jaket itu di sofa. Melanjutkan langkahnya, cowok itu merebahkan dirinya sendiri di kasur dengan sepelan mungkin. Setelahnya, ia miringkan tubuhnya menghadap sosok cewek cantik berambut panjang dengan baju putih.
Tangan kanannya terangkat, menyentuh pipi gadis itu. Mengusapnya dengan lembut penuh perasaan. Ia singkirkan helaian anak rambut yang menghalangi matanya untuk memandang wajah cantik di depan matanya.
"Baby." suara serak basah khas laki-laki mengalun indah dari mulutnya. Jakunnya naik turun saat menelan ludah. Tangannya masih asik mengusap pipi gadis itu.
Bibirnya melengkung keatas sedikit, ketika matanya menatap bibir gadis cantik didepannya yang seperti mengisap sesuatu. Ia dekatkan jari telunjuknya ke bibir mungil itu.
"Sshhh." ringisnya, saat jarinya tak sengaja masuk ke mulut gadis itu, bahkan tidak segan-segan di gigit. Untung saja tidak berdarah, hanya bekas gigitan yang membekas di jarinya.
Bukannya marah, ia malah terkekeh gemas. Ia dekatkan wajahnya ke wajah gadis itu, bibir sexy nya mendarat dengan sempurna di hidung gadis itu. Mengecup pelan, tapi lembut disana.
"Sssshttt." Bibirnya mendesis pelan, mencoba mengantarkan rasa tenang saat gadis didepannya sedikit terusik. Tangan besarnya menepuk-nepuk pelan tangan mungil itu. Perbedaan yang cukup signifikan, tapi malah terlihat mengemaskan.
Wajahnya semakin ia dekatkan, bibirnya sekarang datang untuk mengecup singkat bibir didepannya yang sedari tadi mengoda iman.
Usai itu, ia kembali rebahkan dirinya, sekarang ia tarik badan mungil itu kepelukannya. Membenamkan wajah gadis itu di dada bidang. Tangannya asik mengelus rambut dan punggung cewek di dekapannya.
"I'm waiting you, Baby." ucapnya didekat telinga cewek itu. Setelahnya ia ikut tertidur bersama dengan gadis cantik itu. Menyelami dunia mimpi yang indah tapi semu.
|•••|
Ratu bangun dari tidurnya, entah kenapa perasaanya kali ini senang. Ia seperti mimpi indah tadi. Tapi Ratu tidak tau mimpi apa. Ratu lupa dengan mimpinya sendiri. Kebiasaan Ratu, suka mimpi tapi lupa mimpi apa.
Ratu keluar dari kamar setelah selesai mandi, jam sudah menunjukkan pukul setengah empat sore. Menuruni lift, tujuan Ratu sekarang adalah dapur. Perutnya dari tadi sudah berbunyi, pertanda bahwa dia lapar.
Membuka Kulkas, Ratu ambil satu Susu Kotak rasa Coklat. Meminumnya sekaligus mencari camilan yang bisa untuk menganjal perutnya. Ratu buka setiap pintu lemari khusus dapur.
Ratu duduk di kursi, setelah menemukan beberapa camilan yang bisa menganjal perutnya. Ia bawa camilan itu ke pangkuannya. Tangannya mengambil handphone yang tadi dia letakan di meja makan. Menyalakannya, lalu membuka salah satu Aplikasi yang sedang nge-trend. Ratu scroll postingan video itu, tangannya aktif memasukkan camilan ke mulut.
"Bisa gitu yaa." komentarnya saat menonton video salah satu akun.
Ratu kembali melanjutkan kegabutannya. Sesekali ia tertawa ataupun sedih saat menonton postingan itu. Muka Ratu sangat berekspresi.
"Ada gak ya, orang yang sama kaya aku gitu?" tanyanya sendiri. "normal gak sih, ngalamin transmigrasi jiwa kaya gini?"
Ratu pause vidio itu, otaknya memutar untuk berfikir. Tanganya ia topangkan di dagu, kening Ratu juga sesekali mengekerut bingung.
"Eh, iya! Ratu punya tunangan kan? Tapi aku belum pernah liat dia. Di novel juga gak pernah di ceritain." Ratu baru teringat soal percakapan nya kemarin dengan orangtuanya. Ia juga baru tau, Ratu yang asli sudah punya tunangan.
"Alurnya sekarang udah mulai belum yaa? Kayaknya udah sih. Tapi udah sampai mana ya?" bingung Ratu.
"Aku harus ngikutin alur novel? Atau aku hancurin alurnya?"
|•••|
Terimakasih buat yang udah mau baca.
Kalo kalian suka, boleh lah share cerita ini ke temen kalian.
Aku suka kalo kalian ikut promosiiin.Love you 💝
![](https://img.wattpad.com/cover/292241253-288-k54640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Is Our Queen (END)
Fantasy#SERIES TRANSMIGRASI. - Bisa dibilang ini cerita Transmigrasi Figuran di Novel, bukan Antagonis ataupun Pemeran utama. - CERITA MASA REMAJA BUKAN KERAJAAN!! - Cerita ini bisa membuat anda sedikit kesal, juga bisa membuat anda melayang jauh tinggi...