Hay?
Aku update lagi!
Seperti biasa, kalo ada typo tolong tandai!
Makasih buat yang udah baca, vote, juga komen. Gak nyangka ada yang baca juga ini cerita.
Happy Reading ❤️
Apartemen. Ya, Ratu sedang ada disana. Bukan Apartemennya, tapi milik Adelard. Setelah acara peluk-pelukan tadi, Adelard langsung membawa Ratu ke Apartemen. Dia ingin waktu berdua dengan Ratu. Adelard jarang menghabiskan waktu bersama Ratu.
Sekarang, Ratu duduk di sofa, tangannya mengambil remot, ia nyalakan Televisi guna menekan rasa hening. Adelard sedang ganti baju, atau mungkin mandi. Ratu mengindikkan bahunya.
Ratu menoleh saat merasa ada seseorang yang duduk disebelahnya. Ia tatap mata tajam Adelard yang juga menatapnya. Ratu tersenyum tipis melihat Adelard, dia seperti terhipnotis dengan wajah cantik unreal Ratu.
Adelard mengeser duduknya. Ia duduk mendekat kearah Ratu. Tangan kanannya ia gunakan untuk merangkul pundak Ratu, membawa Ratu kedalam dekapannya.
Adelard maju, ia kecup kening Ratu singkat. Lalu menyengir saat Ratu menatapnya.
"Sekali-kali Sayang." Adelard tetap menahan cengiran nya.
Ratu menghela nafasnya, lalu menggeleng. Ia kembali fokus dengan acara Televisi yang menarik perhatiannya. Ia biarkan Adelard bermain-main dengan tangannya ataupun rambut. Cewek itu tetap tenang, walaupun sedikit terganggu.
Adelard cemberut, ia paling tidak suka dicuekin. Adelard paling benci hal itu. Dan, sekarang tunangannya malah mencuekkannya. Adelard mendengus.
Ia mencoba menganggu Ratu, dimainkan rambut Ratu. Kadang ia ambil beberapa helai rambut Ratu, lalu ia taruh diantara hidung dan mulut. Mulutnya ia tekuk, menjadikan helaian rambut itu terjepit, ia hirup aroma wangi yang menguar dari sana.
Kesal karena tak dianggap, Adelard berganti haluan mengangu Ratu. Sekarang ia peluk Ratu dan mendusel-dusel di dada Ratu. Adelard bergumam tidak jelas. Ia angkat kepalanya menatap wajah Ratu dari bawah. Bibirnya melengkung kebawah, Adelard makin sedih saat Ratu menghindari tatapannya.
"Sayanggg." rengek Adelard. Ia goyangkan badan Ratu ke kanan-kiri.
Ratu berdeham, ia sekuat tenaga menahan diri untuk tidak mencubit pipi Adelard. Adelard sangat menggemaskan! Dan Ratu tidak tahan akan hal itu.
"Sayanggg." rengek Adelard lagi.
"Apa?" tanya Ratu, ia angkat tangannya untuk mengelus-elus rambut Adelard.
Adelard tersenyum, ia senang saat Ratu mengelus rambutnya. Adelard sampai memejamkan matanya keenakan. Ia nyaman dengan usapan Ratu.
"Jangan cuekin aku." ucap Adelard kesal.
Ratu tersenyum, "aku kan cuma nonton. Mana ada nyuekin kamu."
"Enggak! Kamu nyuekin aku tau!"
"Enggak Dav, ini aja aku masih nimpalin omongan kamu. Kalo aku nyuekin kamu, yang pasti gak bakalan aku jawab."
Adelard makin melengkung kan bibirnya kebawah, matanya mengerjab beberapa kali, "kamu nyuekin aku. Aku gak dianggep sama kamu. Kamu lebih fokus sama Tv, aku gak suka."
Ratu menghela nafas, ia turunkan arah matanya menatap wajah sedih Adelard. Ia tangkup wajah itu, dikecupnya kening Adelard. "masih marah?"
"Lagi." ucap Adelard, ia tersenyum senang menunggu Ratu mencium keningnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Is Our Queen (END)
Fantasy#SERIES TRANSMIGRASI. - Bisa dibilang ini cerita Transmigrasi Figuran di Novel, bukan Antagonis ataupun Pemeran utama. - CERITA MASA REMAJA BUKAN KERAJAAN!! - Cerita ini bisa membuat anda sedikit kesal, juga bisa membuat anda melayang jauh tinggi...