Hay??
Aku up lagi!
Seperti biasa, kalo ada typo tolong tandai!
Gimana, udah makan daging kurbannya kan? Pada dibuat apa nih?
Ohiya, lupa ngucapin. Selamat Hari Raya Idul Adha ya man teman, buat yang merayakan 🌹
Hari ini sekolah😕 padahal aku udah nyaman dirumah 🤗
Aku harap kalian suka sama part ini.
Happy Reading 😌
Pagi hari, jam menunjukkan pukul setengah enam pagi, Ratu sudah siap dengan seragam juga sepatu yang melekat ditubuh dan kakinya. Rambut yang tadinya berantakan karna belum disisir, sekarang sudah rapi. Tak lupa, ia aplikasikan skincare ke wajahnya, walaupun sudah bagus, tapi tetap saja wajahnya butuh perawatan.
Setelah selesai dengan semuanya, Ratu keluar dari kamar Adelard. Sekarang, tujuan Ratu adalah dapur, dia inisiatif ingin membuatkan Adelard sarapan. Sekali-kali latihan jadi istri yang baik.
Kali ini Ratu akan memasak nasi goreng. Adelard suka sama itu, apalagi kalo ditambah suwiran daging ayam, cowok bertato itu pasti tambah suka. Ratu tersenyum simpul membayangkannya.
"Mari kita eksekusi ... " ujar Ratu yang akan memulai masaknya.
Butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk Ratu menyiapkan sarapan itu. Tak lupa, ia cicip sedikit nasi goreng itu, barangkali ada rasa yang kurang. Setelah dirasa pas, Ratu anggukan kepalanya. Ia pun bergeser ke sebelah kanan, tempat dimana rak piring berada, diambilnya dua piring untuknya juga untuk Adelard, setelah itu ia taruh nasih goreng tadi ke atas piring. Biar tambah cantik, Ratu kasih lagi diatas nasi goreng telur mata sapi.
"Enak ini pasti." gumamnya. Ia tersenyum ceria, "Dav pasti suka."
"Dav, udah bangun belum ya?" monolog Ratu. Memang tadi sebelum ia berkutat dengan dapur, Adelard belum bangun sama sekali.
Ratu cuci tangan-nya lebih dahulu, sebelum beranjak dari dapur. Ia buka pintu kamar Adelard pelan, dan terpampang lah tubuh Adelard yang terbungkus selimut tebal, Ratu berdecak melihatnya.
Ia hampiri cowok yang berstatus tunangannya itu, di toel pelan lengan Adelard yang tidak terbungkus apa-apa itu, "Davvvvvvvvv bangunnnnnn ... "
"Dav, ayo bangun dulu."
"Dav ... "
"Bangun, ayo bangun, bangun, bangun ... "
"Bangun, bangun, bangun, bangun, ayo bangun, bangun, bangun, bangun."
Ratu hembuskan nafas lelah, didudukkan tubuhnya dipinggir kasur, tangan mungil itu mendarat sempurna dipipi Adelard, mengelus juga mengusapnya lembut, sekarang tangan Ratu beralih ke kening juga rambut Adelard, hal yang sama Ratu lakukan tadi di kening Adelard.
Adelard, cowok itu mengeliat sedikit terganggu. Ia bawa tangan Ratu digenggam lalu ditaruh diatas dadanya. Bibir Adelard mengecap beberapa kali, dengan kepala yang sudah berpindah posisi dari miring kanan, sekarang miring kiri.
"Sayang, bangun dulu ayo, nanti telat." ucap Ratu.
"Gsiwbzhskiznwuwiabzv." ujar Adelard tidak jelas.
"Bangun dulu yuk?" ajak Ratu. "kemarin udah bolos lho, masa sekarang iya?"
"Ayuk bangun, aku udah siapin sarapan itu dibawah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Is Our Queen (END)
Fantasy#SERIES TRANSMIGRASI. - Bisa dibilang ini cerita Transmigrasi Figuran di Novel, bukan Antagonis ataupun Pemeran utama. - CERITA MASA REMAJA BUKAN KERAJAAN!! - Cerita ini bisa membuat anda sedikit kesal, juga bisa membuat anda melayang jauh tinggi...