FORTY FOUR

39.4K 3.6K 85
                                    

Hay??

Aku up lagi nih! Semoga suka yaa!!

Seperti biasa, kalo ada yang typo tolong tandai!

Happy Reading 💝

Hari ini tepat seminggu setelah Ratu sadar dari komanya. Dan siang ini, mereka bersiap untuk pulang. Airav dan Qiera berencana tinggal sementara dikediaman Xiever karna Adelard yang tidak ingin jauh dari Ratu, ya mereka pasrah saja daripada anak itu mengambek.

"Kamu duduk aja dulu Yang." Adelard berucap kesal karna sedari tadi, Ratu tidak ingin diam ditempat. Cewek itu sibuk membantu orang-orang yang membereskan beberapa keperluannya diruang ini.

Adelard hanya tidak ingin Ratu sakit lagi, cowok itu menjadi was-was takut Ratu koma dan meninggalkan dirinya. Adelard tidak mau hal itu sampai terjadi, cukup kali ini saja dirinya yang lalai menjaga Ratu. Adelard harus mengetatkan penjagaan Ratu mulai sekarang.

Ratu berjalan mendekati Adelard yang duduk disofa, ia menahan senyum kala matanya bertubrukan dengan mata Adelard tapi cowok itu dengan cepat memalingkannya. Kedua tangan Adelard bersidakep didepan dada. "kadang bikin aku kesal!" Ratu bernyanyi random saat melihat ekspresi Adelard.

Adelard melirik sekilas Ratu, lalu kembali menoleh kekanan, dirinya ngambek!

"Aku enggak papa, udah enggak sakit. Kan aku udah sembuh." tutur Ratu disebelah Adelard. Ia peluk cowok itu dari samping. Kepala Ratu asik menopang dibahu Adelard. Nyaman.

"Kamu tuh belum sembuh." Adelard melotot kan matanya. "Baru juga kemarin bangun."

"Ishh ... udah baikan tau. Udah strong kok."

"Iya strong, stress tak tertolong." cibir Adelard.

"Ihhh kok ngambek sih?" rengek Ratu sambil menggoyangkan badan Adelard pelan.

"Jangan pegang-pegang, aku lagi ngambek sama kamu." nada kesal begitu kentara saat Adelard bicara seperti itu.

Bibir Ratu melengkung kebawah, hal itu dilirik Adelard, dalam hatinya ia ingin memakan bibir itu, tapi ia tahan. Ia harus akting ngambek dulu kali ini.

"Dav ihhh ..." Ratu masib terus menggoyangkan badan Adelard. "Jangan ngambek." Ratu mendekatkan kepalanya ke kepala Adelard.

Mata Ratu menatap Adelard dari bawah karna wajahnya ada didada Adelard, Adelard mati-matian menahan gemas melihat bagaimana mata Ratu menatapnya dengan bibir yang mencurut juga melengkung kebawah. "jangan ngambek dong sama Ratu." Ratu berucap lucu ditelinga Adelard.

Adelard mengehela nafas, sungguh ia tidak bisa menahan lagi, ia rengkuh tubuh mungil itu masuk dalam pelukan hangatnya. Adelard memeluk Ratu begitu erat, ia menenggelamkan kepala Ratu didadanya, dengan kepalanya yang menumpu dikepala Ratu.

Ratu diam, menahan senyum yang ingin merekah. Ia asik mendengarkan jantung Adelard yang berdetak tak karuan disana. Suara itu begitu indah ditelinga Ratu. Ia pejamkan matanya menikmati Irawan detak jantung Adelard.

Para pelayan disana menahan jerit karena gemas dengan dua sejoli itu. Mereka berfikir, Ratu beruntung memiliki Adelard, dan Adelard yang sangat beruntung memiliki Ratu dihidupnya. Kapan ya mereka bisa begitu?

°°°

"Ratu spill ke gue dong, gimana rasanya pingsan. Jadi penasaran, kalo pingsan rasanya kaya gimana?"

"Seumur hidup gue, gue belum pingsan Ra, kepo sama rasanya." lanjut Alsava.

Alsava terus mengoceh dikamar Ratu. Cewek yang masih pakai seragam sekolah itu, langsung datang bersama yang lain saat Adelard mengabarkan kalo Ratu sudah dipindah ke Mansionnya. Ratu terkekeh mendengar hal itu dari Alsava, "aku enggak tau, kan aku enggak sadar."

Ratu Is Our Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang