Hay!
I'm back again!
Dan aku update lagi!
Seperti biasa, kalo ada typo tolong tandai!
Bagaimana kabarnya? Baik kan?
BTW, sekolah kalian udah masuk full atau masih setengah-setengah?
Me :
Masih setengah-setengah sih. Di sift gitu.Aku cuma mau bilang, Alsava itu mulutnya ceplas-ceplos. Di pengenalan tokoh kan aku udah bilang juga. Jadi jangan salahin dia, ya salahin aja mulutnya 😄
Aku bilang gitu karna ada beberapa orang yang gak suka Alsava ngomong emm ... kasar ke Aurellya.
Part ini agak panjang, bacanya pelan-pelan aja!
And ya!
Happy Reading Prend ❤️
Jam 10 malam.
Itulah angka yang terpampang di jam dinding. Malam memang, tapi Ratu belum juga tidur. Cewek dengan piyama gambar kartun Doraemon berwarna biru itu malah duduk di kasur dengan Laptop dipangkuan.
Drama Korea Vincenzo terpampang jelas di layar Laptopnya. Dari jam tujuh malam sampai sekarang, Ratu belum juga berinisiatif mengakhiri acara nontonnya. Gadis itu menopang dagu di paha, setelah Laptopnya ia pindahkan di kasur.
Drttt drttt
Mata masih di layar, tangan Ratu bergerak mencari handphonenya yang berdering. Ia tidak ingin meninggalkan sedetik ataupun seciul adegan di Drama itu. Ratu sudah menunggu drama ini lama.
"Ya Hallo, mohon untuk menelpon nanti lagi. Karna pemilik handphone sedang sibuk. Terimak-"
"Sibuk hm?"
Detik itu juga, mata Ratu langsung membola, perlahan ia turunkan handphone yang tadi ia letakkan di telinga. Nama Adelard yang diganti Dav tertera jelas disana, Ratu meringis, kenapa ia tidak membaca nama orang yang menelponnya dulu tadi? Ratu merutuki dirinya sendiri.
"Baby."
Entah kenapa, suara Adelard justru terdengar menyeramkan ditelinga Ratu. Ia meringis lalu berdecak, setelahnya menyengir.
"Kenapa hm? Jangan diem aja Sayang. Aku tanya lo. Jangan nyegir, aku lagi nanya. Bukan nyuruh kamu senyum lebar kaya gitu."
Ratu langsung menormalkan wajahnya kembali, "masih jam sepuluh Dav, belum malam. Bentar lagi aku tidur kok beneran asli."
Dari mata Ratu, ia melihat Adelard mengembuskan napasnya.
"Ini udah malam Sayang. Ayo tidur, aku temenin."
"Dav ... episodenya tinggal satu lagi. Nanggung ihhhh ... " rengek Ratu.
"Gak ada. Ini udah malem. Tidur Sayang. Aku gak mau kamu sakit. Ayo tidur aku temenin dari sini."
Walaupun kesal, tapi Ratu tetap menurut. Wajahnya yang tertekuk Adelard jelas melihatnya. Dengan bibir yang mencurut ke depan, Ratu matikan Laptop juga menaruhnya di meja belajar. Setelahnya, ia ambil handphone dengan dirinya yang masih berdiri.
Ratu mengangkat panggilan yang dialihkan Adelard ke panggilan video. Wajah Adelard langsung terpampang jelas dilayar, juga bahunya keliatan. Adelard sepertinya tidak memakai baju.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ratu Is Our Queen (END)
Fantasy#SERIES TRANSMIGRASI. - Bisa dibilang ini cerita Transmigrasi Figuran di Novel, bukan Antagonis ataupun Pemeran utama. - CERITA MASA REMAJA BUKAN KERAJAAN!! - Cerita ini bisa membuat anda sedikit kesal, juga bisa membuat anda melayang jauh tinggi...