FIVE

155K 13.9K 434
                                        

Hay!

Aku update lagi!

Maaf ya aku telat update, lagi sibuk soalnya.

Seperti biasa, kalo ada typo tolong tandai!

Happy Reading Bestie 💖

Aurellya Javandara. Sosok pemeran utama wanita dalam Novel My Darling. Digambarkan dengan perawakan yang cukup mungil, tinggi badan 156 cm, rambutnya yang hanya sebahu, dan gigi gingsul nya. Aurellya bisa dikatakan manis, apalagi ditambah kulit eksotis khas Orang Indonesia.

Aurellya adalah anak beasiswa, dirinya beruntung bisa masuk Landerland karena kepintarannya. Keluarga Aurellya hanyalah keluarga kecil. Ayahnya berkerja sebagai penjual bakso tetap, dan Ibunya yang ikut bekerja sebagai pembantu untuk menghidupi keluarganya. Aurellya adalah anak tunggal. Ia tidak memiliki saudara.

Karena tinggal sendiri di Kota, Aurellya diharuskan untuk bekerja, mengingat ekonomi keluarga yang naik turun. Ia bekerja disalah satu pusat Mall. Penghasilannya lumayan, cukup untuk menghidupi dirinya sendiri.

Aurellya dari pertama masuk Landerland, sudah jatuh cinta kepada Aisar, dirinya senang sekaligus suka saat Aisar dengan terang-terangan menembaknya didepan umum. Inilah yang Aurellya tunggu, apalagi karena hal itu banyak orang yang mau berteman dengan nya.

Aurellya tetap berdiri menatap mereka, tatapan polosnya mengarah penuh harap ke Adelard. "Kakak bisa kan?"

"Kan, Kak Ai gak bisa. Pasti Kak Elard bisa. Cuma sebentar kok, gak lama. Aurel gak bebanin Kakak kan?" tanya Aurellya.

Adelard, dia tetap diam. Matanya sekilas menatap Ratu yang dari tadi melihat Aurellya, lalu ia arahkan ke Aurellya. Hanya sekilas, setelahnya ia kembali menyesap Susu kotak.

Aurellya berjalan mendekat ke Adelard, ia pegang pundak Adelard, "bisa kan Kak?"

Ratu bergidik ngeri, seketika aura di sekitar mereka langsung berubah. Apalagi mata Adelard yang tajam semakin tajam menatap Aurellya.

"Singkirin tangan lo!" tekan Adelard. Ia paling tidak suka disentuh sembarangan orang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa menyentuhnya. Sahabatnya saja, takut. Orang lain malah seenaknya.

Aurellya sebenarnya takut, tapi ia tepis rasa itu. Senyum manis tetap tercetak di bibirnya. "cuma bentar Kak."

"Heh, tai. Kalo Elard bilang singkirin itu ya disingkirin!" sentak Saturnus tidak suka. Bukan apa, tapi dia paling tidak suka dengan orang yang sembarang kenal dengan sahabat nya.

"Udah di bilangin gak bisa ya gak bisa! Lo tuh punya kuping gak sih?!" Marah Jupiter. Acara makannya yang tenang jadi terganggu.

"Katanya pinter, tapi kok kupingnya budeg." celetuk Gwen sinis. Mata sipit nya menatap sinis Aurellya.

"Sana lo, kita masih baik ya, gak kasar sama lo." ucap Petra, ia menjeda sebentar, "UDAH SANA! MAKIN BUDEG YA LO!"

Ratu berdiri, ia jalan mendekat kearah Aurellya. "Kamu punya kuping kan?" tanya Ratu lembut, tapi penuh tekanan.

Aurellya menatap Ratu, "punya kok Kak. Ini." Tangannya memegang salah satu telinga, seolah menujukan ke Ratu kalo dia masih punya telinga.

"Kalo punya, kenapa gak pergi?"

"Aku tau, kamu gak budeg. Kamu juga masih ngerti bahasa manusia." Menjeda sebentar, Ratu pandangi Aurellya dari bawah ke atas. "Jadi, lebih baik kamu pergi, daripada Aisar sama Ellard marah." ucap Ratu memberi penjelasan.

Ratu Is Our Queen (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang