Tetap rahasia

45 6 0
                                    

"Eh uler, lo gak denger apa kata Pilar? Berani-beraninya ya lo masih gangguin dia", kata seorang pria jangkung yang merangkul pundak kak Pilar dari belakang. Kamipun berpaling kearahnya.


Bang Jae?


"Btw gue liat daritadi lo nyuekin adek perempuan gue ya? Wah keterlaluan..!", kali ini seorang pria ganteng tampan nan rupawan yang bicara sambil mengacak-acak rambutku.


Eh, ada kak Brian juga? Mana dateng-dateng bikin salting. 

Duh sadar Bi, ini bukan waktunya buat meleyot...


"Kak Kia, daripada ditolak bang Pilar, ama gue aja mau gak?", kata seorang pria lainnya yang besuara ngebass. 


Bahkan Dimas juga? Oke aku ramal terakhir pasti kak Senja muncul sebagai penutup.

1...

2...

3...


"Kia, lo cantik kok. Gue yakin masih banyak yang mau ama lo. Jangan ngerendahin diri sendiri. Gue masih inget, gara-gara lo... si Pilar sampe masuk rumah sakit gak mau makan cuma nangisin lo. Tolong gue gak mau member gue kenapa-kenapa lagi. Mending lo jauh-jauh dari kita, atau gue sendiri yang turun tangan"


Fix kak Senja terbaik! Nada bicara yang pelan, tapi penuh penekanan. Dan sepertinya kedatangan mereka mempengaruhi kak Kia. Dia cuma menghentakkan kakinya kesal dan berlalu meninggalkan kami semua.







"Welcome home Bian..!", sambut kak Brian.

Kalian tau sekarang aku dimana? 

Di rumah bang Jae guyysss!

Setelah kejadian tadi, bang Jae dengan cepat ngajak kami semua pergi ke cafe itu dan pulang. Tentu saja selama perjalanan tadi, kak Senja gak henti-hentinya mengomel ke kak Pilar karena masih mau diajak ketemuan ama Kia. Kalo udah kak Senja bersuara, abang-abang yang lain gak ada yang berani nyela, bahkan bang Jae sekalipun. 

Terus kenapa aku gak dianter pulang? Karena kak Wenda mendadak ditelpon pihak kampus karena ada urusan dengan dosennya. Alhasil, kak Wenda nitipin aku ke bang Jae. So, disinilah aku sekarang :) 



Kami pun langsung berkumpul di ruang tv, kecuali kak Senja yang harus balik ke kampus karena ada rapat BEM.


'Bi, aku langsung ke kampus ya... Gue tau lo gak sempet makan di cafe tadi, jadi kalo lo laper suruh mereka beliin makan. Jangan malah lari ke dapur buat bikin mie, nanti ususnya keriting kayak mie. Oke! Bye Bi.....!'


Begitu katanya.




Tapi apakah kami benar-benar mendengarkan titah kak Senja? Oh tentu saja....


Stuck with Tuan Muda ( Wonpil )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang