bagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan.
[BXB\ 18+ AREA]
JAEHYUN - JENO.
sebelum ke cerita, gua mau curhat dulu nih! dengerin ya
gatau kenapa gua demen banget baca komenan kalian, lucu aja gitu, bawaan-nya mood banget jadi makin semangat nulis ni cerita.
makasi ya, yang udah komen🖤
btw, komen lagi dong hehe :) lagi ngode ni gua, tolong peka ya, yang peka pacar jaehyun
pi boong🙄
udah deh, selamat membaca temen-temen semua!
●● WUSOWM (3)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dering alarm pagi ini, membuat jeno terbangun dari mimpi buruknya.
'Jung jeno?' tidak habis pikir, apa maksud pria jelek itu berani mengganti nama depannya seenak hati.
jeno menghela nafas kesal, baru satu hari saja, bangun tidurnya sudah tak tenang.
apalagi seminggu kedepan, bahkan mungkin sebulan kedepan!
Sudahlah, memang sejak bertemu jaehyun hidupnya sudah benar-benar selsai.
Merasa kesadaran-nya telah terkumpul, jeno lalu bergegas menuruni tangga, untuk mencari makanan, sambil mengelus perutnya yang terasa lapar.
padahal hari mulai menjelang siang, tetapi tidak ada siapapun disini, selain bibi kim yang sedang sibuk membersihkan meja makan, dengan wajah cerianya.
"selamat pagi tuan jeno"
"selamat pagi juga bibi, umm.. ngomong- ngomong dimana si pria jelek dan mesum itu?" tanya jeno penasaran, sambil mengedarkan matanya kesana kemari mencari keberadaan jaehyun.
mendengar penuturan jeno, sontak membuat bibi kim tertawa. baru kali ini ada seseorang yang berani menyebut majikannya dengan julukan seperti itu.
"maksudmu, tuan jaehyun?"
jeno mengangguk.
"sejak tadi tuan jaehyun belum kunjung keluar dari kamarnya, tetapi tadi malam seperti-nya tuan jaehyun menitipkan pesan kepada saya, tuan"
Bibi kim lalu mengeluarkan ponselnya, untuk memastikan kembali pesan apa yang jaehyun kirim semalam.
"tuan jaehyun bilang, ia hanya ingin di bangunkan oleh tuan jeno, selain itu tidak boleh ada yang masuk ke kamarnya, seperti itu pesan dari tuan jaehyun, tuan."
menyusahkan sekali.
"ah, baiklah terimakasih bibi" ujar jeno sambil membungkukan badannya tergesa-gesa, dan berbalik untuk mencari dimana si pria tua manja itu berada.
jeno yang kepalang kesal lantas berjalan ke arah kanan, namun interupsi bibi kim membuatnya berjalan ke arah kiri.
"maaf tuan, kamar tuan jaehyun di sebelah kiri." begitu katanya.
