Hari ini adalah jadwal Jeno mengikuti Ekstrakulikuler Basket di Sekolah, panas yang terik membuat Jeno mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasanya, Bahkan kini baju putihnya itu terlihat tembus pandang, membuat beberapa siswa dan siswi menjerit histeris takkaruan.
Mark mendelik kesal melihat tubuh Jeno yang terekpos dengan suka rela begitu, lalu bergegas berlari menghampiri Jeno untuk menutupi badannya yang kini menjadi tontonan utama di dalam lapangan.
"Sengaja banget lu buat orang-orang pada teriak, gua gabisa fokus nge shooting dari tadi!" omel Mark dengan suara yang meninggi.
"Lah ko salah gua?"
"Lu aja yang ga bakat, sini gua aja yang gantiin posisi kapten!" sungut Jeno memperlihatkan wajah menyebalkanya, mendorong Mark menjauh dari hadapannya.
Melihat Jeno yang berjalan menjauh, Mark langsung saja menahan lengan Jeno, saat ide gila itu muncul begitu saja di kepalanya.
"Jen, gimana kalo kita taruhan . .
yang berhasil masuk three point berhak ngasih permintaan, dan yang kalah harus kabulin permintaan itu, gimana?" tawar Mark yang kini tengah mendribble bola dengan semangat ke tengah lapangan.Sedangkan Jeno kini hanya menatap Mark dengan datar, tak ada minat apapun untuk bertaruh dengan pria angkuh seperti Mark.
Ia kini lebih memilih untuk kembali berlatih sendirian di samping lapangan.Namun langkahnya seketika terhenti ketika Mark mengatakan suatu hal yang berhasil membuat Jeno terdiam, meremat bola di tanganya dengan erat.
"Atau– lu mau gua pertaruhin posisi kapten gua buat lu?"
Ucapan mark itu sontak membuat anak-anak yang tengah berlatih menatap mark jengah.
menjadi kapten bukanlah hal yang mudah, Dan bahkan tidak sembarang orang bisa menjadi kapten basket.Tetapi apa-apaan! Mark terlalu berani dan sembrono untuk menyerahkan posisinya kepada jeno, yang telah membawa kegagalan pada teamnya satu tahun yang lalu.
"LO GILA MARK!" teriak Lucas tak habis pikir.
"LU MAU NGASIH POSISI KAPTEN, SAMA ORANG YANG BAHKAN CUMA BISA NGASIH KITA KEKALAHAN DI PERTANDINGAN TAUN LALU?"
"BAWA SIAL LU MARK, HAHA!"
Mendengar ocehan teman-teman
Setimnya, Mark hanya mengangkat bahunya acuh.
Toh mana mungkin juga jeno mendapatkan three poin dengan mudah, tak seperti dirinya yang memang sedari sekolah dasar sudah diberi bimbingan dasar untuk masuk Club Basket Intern yang cukup populer di kotanya, dan kini bahkan Mark berhasil menjadi menjadi kapten tim basket di sekolahnya."BERISIK LUKE, LAGIAN MANA MUNGKIN NI ANAK BISA DAPET THRE– "
Belum sempat mark mengucapkan kalimatnya, bola yang di lemparkan jeno dari tengah lapangan, kini sudah mendarat mulus masuk kedalam ring hanya dengan satu tangan.
Membuat beberapa orang bungkam dan terkejut, sedangkan sisanya kini malah berteriak histeris melihat aksi Jeno yang spontan.Semua orang tentu saja merasa heran, karena Jeno biasanya selalu bermain dengan buruk di lapangan setelah kejadian satu tahun yang lalu.
Dimana itu adalah pertandingan final turnament basket sekolahnya melawan sekolah dasawarsa.
Semula semuanya memang berjalan sangat lancar, bahkan point tim mereka selalu lebih unggul dari tim lawan, Namun di tengah pertandingan Suara teriakan siswa-siswi dari sekolahnya seketika membuat seisi tribun ricuh."Kak bintang beneran meninggal? yatuhan ga nyangka banget!"
"bukannya kak Jeno sahabat ka bintang?"
"BERANI BANGET ANAK ALTER NGEROYOK BINTANG SAMPE MENINGGAL . ."
Dan saat itu pula, kabar kematian bintang pertama kali sampai di telinga Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)
Fanfictionbagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan. [BXB\ 18+ AREA] JAEHYUN - JENO.