Kejadian hari itu sontak membuat gempar seluruh warga sekolah dan juga guru-guru yang mengajar. Pengakuan Gissele yang di buat-buat itu semakin membuat para siswa meledakan emosinya tidak terima, dan beramai-ramai berteriak agar Jeno segera di usir dari sekolah secara tidak hormat.
Keempat sahabatnya itu tentu menatap tidak percaya ke arah Jeno, antara yakin dan tidak yakin.
Namun dari kesaksian wanita itu sepertinya kali ini Haechan dan yang lain harus membela Gissele yang kini tengah menangis sesegukan di pelukan karin.
"Bu, saya berani sumpah saya ga ngapa-ngapain" Ucapnya yakin, lengannya kini bahkan terangkat untuk membuat yakin, orang-orang yang kini sedang menatapnya jijik.
Gissele semakin menangis histeris, sedangkan Karin yang menatap kearah netra Jeno kini hanya berdecih tak peduli, dan malah ikut menyudutkan Jeno membuat suasana menjadi semakin keruh dan tak terkendali.
Jeno kini beralih menatap penuh harap kepada teman-temanya yang hanya memandangnya diam tanpa kata. Bahkan saat Jeno mencoba untuk meraih lengan Jaemin pria itu malah menepis lenganya kasar, dan pergi meninggalkan kelas bersama teman-temannya dengan tatapan kecewa.
"Nak Jeno, bisa ikut kami keruang kepala sekolah?" ucap sang Kepala kesiswaan, yang kini mengandeng lengan Jeno untuk di amankan ke tempat yang lebih tenang.
Tentu saja atas perintah Jaehyun yang kini tengah bernafsu saat melihat pria kecilnya kini tengah menangis sambil memohon di hadapan para bajingan sialan kecil itu.
Rekaman cctv di kelas hari itu, entah kenapa tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik, membuat kejadian itu tidak dapat terekam dengan jelas. Menghilangkan salah satu barang bukti yang sangat akurat. Bila saja cctv itu berfungsi pada saat kejadian.
Jaehyun kini menyuruh orang-orang keluar, agar ia dapat menenangkan Jenonya yang kini tengah menangis sesegukan sambil memukuli kepalanya kesal.
"Jeno tidak melakukanya! Jae Jeno tidak melakukanya..."
"JENO TIDAK MELAKUKANYAA!" teriaknya histeris.
Makian yang Jeno dengar tadi membuat kepalanya berdenyut nyeri, tak hanya di maki, Jeno bahkan di lempari sampah oleh teman- temannya. Ingatan itu cukup membuatnya bersedih dan malu.
Melihat kekasihnya yang tak kunjung tenang Jaehyun kini menarik dagu tirus itu untuk menatap netranya.
Mata sembab dan wajah sedih itu membuat hati Jaehyun sedikit mencelos sakit.Kecupan bibir Jaehyun di kening pria manis itu membuat mata bulan sabit itu terpejam perlahan, isakan itu kini masih terdengar, namun tak sehisteris tadi. Entahlah sebuah naluri atau memang refleknya yang bagus dalam menangani hal seperti ini, Jaehyun kini memeluk erat punggung kecil itu lalu mengelusnya lembut. Membuat pria yang berada dalam gendonganya itu kini tetap menangis, namun dalam tidurnya.
**
Hari ini Jeno tetap bersihkukuh memutuskan untuk pergi ke sekolah, Ia berkata pada Jaehyun bahwa Jeno berjanji akan mencari barang bukti agar orang-orang kembali percaya padanya.Namun baru saja melangkah masuk melewati gerbang sekolah, mata tajam menusuk itu terus saja memantau langkahnya rendah. Bahkan mulut-mulut busuk itu terus saja mencaci pria kecil yang kini semakin menunduk ketakutan di buatnya.
Tidak ada siapapun yang menemaninya, bahkan saat akan menyapa keempat sahabatnya. Mereka malah pergi meninggalkan Jeno dan menjauh.
Rasanya Jeno ingin tertawa miris saat melihat keempat sahabatnya kini malah memilih untuk berteman dengan wanita yang sudah menghancurkan hidupnya, Gissele.
Berbagai pertanyaan masih memenuhi kepalanya. Sebenarnya apa tujuan wanita itu menjebaknya dengan hal memalukan seperti itu?
Mungkin salah satunya karena dulu Jeno pernah menolak perasaanya..
Tapi kejadian itu sudah lama berlalu, bahkan setelah hari itu hubungan keduanya sudah membaik.Baru saja akan memasuki kelasnya, kedua orang yang Jeno kenal kini menghadang langkahnya untuk memasuki kelas, dengan mengangkat salah satu kakinya untuk menutupi pintu kelas yang semula terbuka lebar.
"Sorry, tapi orang cabul dilarang masuk kelas ini." ucapnya sarkas, sambil meludah ke arah Jeno, yang kini menatap Yiren dan Hana bergantian.
"Ga nyangka gue Jen, selain cabul ternyata lu juga homo?!"
Hana kini menunjukan sebuah foto, dimana dirinya tengah menangis di pelukan Jaehyun saat di kedai eskrim.
Melihat itu sontak Jeno membulatkan matanya lebar, tanganya yang semula hanya terdiam kini mengepal keras dan berusaha merobek foto itu yang kini ada di genggaman Hana.Kejadian itu sontak menjadi tontonan anak-anak kelas, yang kini saling berbisik jijik, menatap remeh ke arah Jeno di depan sana.
"WOYY! GENGSTER SEKOLAH KITA HOMO!"
"KETUA GENG ALDEOUS HOMO?"
"GAPANTES LU JADI KETUA ALDEOUS JEN HAHAHAHA"
"Malu-maluin aldeous lo Jen!... Akhh!"
Jeritan hana terdengar nyaring saat tamparan Jeno itu melayang dengan kencang. sampai-sampai membuat wajah itu menoleh ke samping dan memerah.
"Jangan berani-berani bawa aldeous, kalau lu mau nyerang gua anjing!" teriak jeno kesal.
Badannya kini di tahan oleh Haechan dan Chenle yang tak sengaja melintas di koridor. Namun tenaga Jeno yang lebih besar malah membuat Haechan dan Chenle tersungkur di lantai.
Dadanya kini menggebu nafsu.
Jeno yang kepalang kesal kini menarik rambut Hana, lalu mendekatkan wajahnya dan kembali meludah tepat di wajah Hana sambil menyeringai seram memandang wajah hina itu seperti kotoran yang harus di musnahkan."Ulang ucapan lo.." bisiknya di telinga hana.
Matanya kini memerah menahan amarah, lenganya kini semakin meremat rambut Hana membuatnya semakin menjerit lebih keras.
Teriakan heboh siswa dan juga siswi di kelas, membuat siswa dari kelas lain dan juga guru-guru segera berlarian ke kelas Jeno karena rasa penasarannya.
Beberapa murid bahkan sudah mencoba untuk melepaskan pegangan Jeno di rambut Hana yang kini sedang menangis sendu kesakitan. Namun hasilnya nihil, teriakan Jeno malah berhasil membuat semua orang terdiam gemetar, karena melihat sosok pria yang di kenal ramah kini malah terlihat seperti orang kesetanan.
"ULANG UCAPAN LO ATAU GUA BUNUH LO PEREK!" teriaknya nafsu, mendorong kepala Hana ke lantai sampai membuatnya tak sadarkan diri.
Karin yang melihat itu sontak menampar wajah Jeno dengan kencang, lalu menarik kerah seragam Jeno, dengan tatapan tajamnya.
"Lo berani manggil dia perek?"Karin terkekeh geli menatap wajah Jeno yang kini sudah merah padam di hadapannya.
"LO YANG PEREK, LEE JENO!"
.
Fyi: perek itu jablay ya gengs!!
Ya allah semoga gue kaga di serbu ame reader karena telat updatee :)
Btw selamat malem sabtu, lope <3
Komen ama vote yang banyak, yang belum follow, buruan di follow slur biar kaga ketinggalan update.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)
Fanfictionbagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan. [BXB\ 18+ AREA] JAEHYUN - JENO.