WUSOWM - 16

9.2K 931 10
                                    

So, karena ngerasa part untuk ke konflik kecepetan malah jadi crack. Kita ulang lagi dari part 15!

I hope u enjoy it,  komen yang banyak ye, puyeng ni pala nge revisi nih cerita!

Mark kini tengah berjalan gontai di sepanjang jalan dengan wajah yang lesu. Ia sudah menghabiskan banyak waktu panjang yang buruk setelah di depak begitu saja dari sekolahnya.

Ayahnya sampai kini masih saja enggan untuk memeberi tahu alasannya pada mark, semuanya terlalu tiba-tiba. Sampai kini Mark masih tidak tau mengapa ia bisa di keluarkan dari sekolah, Mark masih tidak bisa menerima kenyataannya yang kini terjadi.

Semuanya terlalu membingungkan. Mark rindu sekolah lamanya, Ia ingin kembali kesana.

Mark rindu jeno.

Langkahnya kini terhenti saat seorang lelaki yang ia rindu, terlihat tengah berlarian di tengah derasnya hujan.
Mark yang melihat itu sontak berlari kecil untuk mengejar Jeno, dengan spontan ia melepaskan jaketnya untuk menutupi kepala Jeno yang mulai basah terkena tetesan air hujan yang turun dari langin malam.

Kedua pasang mata itu kini saling beradu pandang tanpa mau melepaskan satu sama lain, bahkan sampai tak sadar jika keduanya kini sudah basah kuyup karena enggan berpindah untuk berteduh.

"Ayo neduh, gue takut lu sakit gara-gara kehujanan Jen."
Ucapnya lembut, sambil perlahan merengkuh pinggang ramping Jeno, untuk menuntunnya ke depan sebuah ruko kecil yang nampak sudah tutup.

Jeno masih sedikit terkejut. sedari tadi ia enggan untuk membuka suara di hadapan Mark, hanya terus menatap jalanan yang sepi itu dengan canggung.

Jeno sangat lemah akan udara dingin, ia akan mudah terkena flu dan demam. Mark sangat tau hal itu. Dengan perlahan mark memegang kedua tangan jeno yang kini terasa sangat dingin, Dengan perlahan Mark meniup kedua lengan Jeno secara terus menerus, lalu menggamnya dengan erat untuk menghantarkan rasa hangat ke tubuh lelaki kecil di hadapannya.

"M- mark? Gue gapapa" Jeno kini menarik tangannya dari genggaman Mark dengan sedikit memaksa.

Mark kini hanya bisa tersenyum pilu. ia kembali menegakan badannya di samping Jeno, menyenderkan kepalanya sambil terus memandangi hujan yang turun dari langit yang kini membasahi jalanan yang lenggang tanpa suara.

 ia kembali menegakan badannya di samping Jeno, menyenderkan kepalanya sambil terus memandangi hujan yang turun dari langit yang kini membasahi jalanan yang lenggang tanpa suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen, gue mau minta maaf buat kejadian kemarin.."

"gue tau lu pasti sakit hati karena perkataan gue sama yang lain, gue ga bermaksud buat malu-maluin lu di depan mereka. Gue cuma bingung.."

Jeno yang mendengar hal itu hanya menutup matanya abai, lalu menyumpal telinganya dengan sebuah earpods agar tak mendengar  apapun yang Mark ucapkan di hadapannya.

"Gue bingung gimana caranya biar gue bisa deket sama lu, kayak dulu lagi" Mark terkekeh pilu, netranya kini bergetar menahan tangis kerinduan pada lelaki di hadapannya.

"gue kangen ngobrol bareng, bercanda bareng kaya dulu lagi.. Tapi mungkin sekarang udah ga akan bisa, gua cukup sadar diri Jen. Maafin gue"
Mark kini ikut nenutup matanya tenang, menikmati bunyi rintik hujan yang merdu.

"perasaan gue ngerepotin banget  sejak gue di depak dari sekolah, gue gabisa liat lo lagi Jen, gue jadi sering sedih.. Gak kaya biasannya"

"sejak gue jauh dari lo, mungkin sekarang gue sadar. Gue bukan sayang lu sebagai sahabat Jen, tapi sebagai manusia yang lagi jatuh cinta" Mark terkekeh geli saat mengucapkan pernyataan cinta itu.

Tangannya kini kembali menggenggam tangan Jeno untuk menghangatkannya di tengah hujan yang turun semakin deras. Namun kali ini tidak ada penolakan, Jeno hanya diam menikmati genggaman tangan itu.

Mark terseyum kecil saat melihat jeno yang tengah memejamkan matanya damai. Jeno selalu terlihat cantik bagi Mark dalam keadaan apapun, bahkan saat basah kuyup sekalipun.

Sedangkan kini Jeno kini tengah berdebar, jujur saja tidak ada lagu apapun yang Jeno putar di ponselnya. Ia mendengar semua yang Mark ucapkan. Bahkan tentang perasaan Mark pandannya.

Itu sedikit mengejutkan.

Mark menyukainya?

WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang