Sudah genap seminggu Jeno terbaring di ranjang rumah sakit dan tak kunjung sadarkan diri. Dan hari ini genap seminggu pula Karin resmi di tahan atas tuduhan percobaan pembunuhan berencana.
Jaehyun sedikit tidak rela jika wanita gila itu hanya di kurung penjara, tanpa mengalami rasa sakit seperti
Apa yang di alami kekasihnya malam itu.
Jaehyun bisa saja membunuhnya kapanpun, namun kali ini kesembuhan Jeno lah yang paling utama, daripada mengurusi jalang sialan itu.Jaehyun kini hanya bisa berdoa, dan berharap bahwa kekasihnya akan baik-baik saja.
Semenjak Jeno terbaring di rumah sakit, tidak ada satu malam-pun dimana Jaehyun dapat tertidur pulas.
Hatinya bahkan selalu was-was.
Tak ada jam makan tenang, Jaehyun bahkan hanya sempat makan bila ia ingat. Pekerjaannya di kantor bahkan menjadi kacau balau, sehingga semuanya harus di handle oleh salah satu kerabatnya.Rasanya tidak ada space lain di pikiranya selain untuk memikirkan kekasihnya.
Tangan pucat itu kini hanya terdiam saat di genggam, tangan yang biasanya selalu menghangatkan Jaehyun di saat hampir terlelap itu kini malah terasa sedingin es.
Tak ada lagi omelan dan ejekan kasar yang Jeno lontarkan, yang ada hanya keheningan dan juga bunyi alat medis, yang sampai kini masih jadi alat penunjang kehidupan kekasihnya yang kini tak kunjung sadarkan diri untuk memeluk raganya yang kesepian seorang diri.'Jeno, Jaehyun rindu.'
"Sayang, sampai kapan mau tidur terus? Emangnya Gabosen?" Tanya Jaehyun sambil memainkan jari jemari Jeno.
"Aku kangen banget, kamu bobonya jangan lama-lama.."
"S- saya takut sendirian Jeno" ucapnya gemetar.
Matanya kini sudah tak sanggup untuk menahan tangisnya.
Jaehyun menunduk sambil menggenggam tangan Jeno erat, bahunya kini bahkan bergetar hebat ketakutan, di tengah tangisnya yang semakin kencang.Ia takut Jeno pergi jauh sampai Jaehyun tak akan pernah melihatnya lagi.
...
Sedangkan dilain tempat, Jaemin tengah menatap kedua netra mantan kekasihnya yang kini nampak berantakan tak ter-urus.
"Karin?"
Lagi-lagi hanya suara Jaemin yang bisa membuat karin kembali hidup, Jaemin adalah satu-satunya harapan yang karin punya di dunia.
"J- jaemin aku gamau disini, aku mau pulang sama kamu!" Ucapnya ketakutan memegang lengan Jaemin erat.
Rasanya konyol sekali, Jaemin membenci kekasihnya sendiri lebih dari apapun saat mengingat bagaimana kondisi Jeno yang kini
tengah berada di ambang kematian, karena ulah wanita di hadapannya kini."Lo gabakalan pernah keluar dari sini"
Kata-kata Jaemin yang terdengar dingin itu membuat karin terdiam.
Jaemin mungkin bohong, ia hanya sementara disini, lagian Jeno tidak mungkin mati hanya karena 8 tusukan yang ia lakukan malam itu bukan?"Jangan bohong Jaemin, Bunda bilang aku bakalan keluar dari sini!"
"AKU BAKALAN KELUAR DARI SINII!, T- TERUS.. TERUS AKU BAKALAN NIKAH SAMA KAMU JAEMINN! KITA BAKALAN BAHAGIA" teriak karin histeris meyakinkan Jaemin.
"Iyakan sayang hahaha?"
Saking kencangnya cengkraman di lengan Jaemin, Karin sampai tidak menyadari jika kini Jaemin terluka karena kuku jari milik karin yang tajam menusuk kulit Jaemin, hingga membuat luka lecet yang sampai mengeluarkan sedikit
bercak darah."lepas.." titah Jaemin
Namun bukannya menurut, karin kini malah semakin memeluk lengan Jaemin dengan erat.
"Aku tuh sayang kamu Jaemin, Aku ga suka liat kamu di godain Jeno, Aku gasuka liat kamu ketawa gara-gara dia, A- aku.."
"LEPASIN GUE KARIN!" teriak Jaemin kepalang kesal.
Nafasnya kini memburu, tangan Karin yang semua menempel pada lengannya kini ia hempas begitu saja seperti barang tak berharga.
Tangis Jaemin kini pecah, Jaemin menyesal harus melihat Jeno menderita karena kesalahannya."GARA-GARA LO, JENO SEKARAT! ORANG YANG GUE SAYANG SEKARAT KARIN!"
"KALAU LO BISA BUNUH GUE, KENAPA LO BUNUH SAHABAT GUE HAH?!" Teriaknya kalut
Jaemin kini menundukan kepalanya, nafasnya kini bahkan tersenggal- senggal di sela tangisannya yang semakin tak terkendali.
Mata Jaemin yang memerah kini menatap netra karin dengan penuh amarah, ia dengan kasar menarik tangan karin agar mencekik lehernya.
"Bunuh gue karin.."
Karin kini kebingungan, bahkan tanganya gemetar tak karuan berada di genggaman Jaemin yang semakin menyakitkan.
"BUNUH GUEEE BRENGSEK!!"
"Lo harusnya Bunuh gue.."
Komen gaksieee??🌚
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)
Fanfictionbagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan. [BXB\ 18+ AREA] JAEHYUN - JENO.