Hari ini seluruh anggota Aldeous berkumpul di kedai pak bambang untuk merayakan sebelbrasi setengah dekade.
Cukup banyak hal yang mereka lewati bersama walaupun masing-masing memiliki perbedaan tempat sekolah, maupun profesi yang mereka di jalani.
Jeno sangat bersyukur mereka semua dapat bertahan selama ini untuk saling menjaga kepercayaan, dan solidaritas satu sama lain.Sebelum acara di mulai, mereka sempatkan untuk mengunjungi makam Bintang untuk meminta maaf
Dan juga bertegur sapa, meskipun Bintang kini tak dapat tertawa lagi bersama mereka seperti dahulu.Sepeninggalan teman-temannya yang lain kini Jeno memilih untuk berdiam diri lebih lama di makam Bintang, Jeno rindu menyapa sahabatnya yang dulu selalu menemani Jeno ketika merasa kesepian.
"Tang, maaf ya Jeno gagal jagain bintang kaya yang di bilang Bunda Laura . ." Ucap jeno lirih
Dahulu sebelum bertemu Jaemin dan juga Aldeous, Bintang adalah orang yang selalu berhasil membuat hari Jeno berwarna, bahkan karena sangat dekat dan akrab, Jeno sudah di anggap seperti keluarga Bintang sendiri.
Bunda laura adalah ibunya Bintang, wanita cantik itu selalu saja menyebut Jeno dengan sebutan 'Abang', sedangkan bunda laura memanggil Bintang dengan sebutan 'Adek'
Bahkan teman-teman di sekolah selalu bilang kalau mereka sudah seperti adik kaka kandung, karena setiap di situ ada Bintang pasti saja selalu ada Jeno di sampingnya.
Kehilangan Bintang adalah hal yang paling menyakitkan setelah kematian kedua orangtuanya.
Mungkin Jaehyun sudah membalaskan dendamnya pada Argo Namun yang Jeno mau bukanlah kematian yang di balas kematian.
Ia hanya ingin Argo bersujud di hadapan bunda laura dan meminta maaf secara langsung di makam Bintang.Namun semuanya terlambat.
"Sorry nih gua telat, baru balik kerja"
Semua anggota yang semula sibuk masing-masing kini bersorak ria ketika Bang Tama datang.
"Idiee abang gua! Kangen bang . . "
Ucap Haechan antusias berlari lalu memeluk tama yang kini meringis kesakitan karena pelukan Haechan yang terlalu erat.Tama jarang sekali berkumpul setelah kematian Ayahnya, di umur yang muda Tama sudah terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga untuk ibu dan juga kedua adiknya, yang masih duduk di bangku sekolah.
"Iyaaa- buset dah ini adek-adek gua udah lama ga ketemu ngapa jadi tinggi tinggi begini!"
"LU AJA YANG PENDEK BANG!" ledek Chenle.
Tama yang mendengar hal itu sontak langsung saja menjitak kepala chenle kesal.
"Gasopan lu Chen, Kasih bintang satu bang!" sorak Jeno yang kini sedang menyesap batang rokonya.
"sejak kapan lu nge-gojek Le?"
"PALALU! Bapak gua noh yang punya gojek!" sombong Chenle
Yang lain sontak menyoraki Chenle, ya memang sih keluarga Chenle terbilang sukses dan kaya,
Tetapi walaupun begitu Chenle tak pernah sekalipun merendahkan teman-temannya, atau menunjukan kekayaanya kepada kami semua dengan angkuh, Ya..bisa di bilang Chenle adalah orang kaya yang rendah hati."Cape banget bang? Sini pijet gratis"
"Alhamdulillah, makin cakep dah lu Sung, cium dulu sini!" Tama kini tersenyum senang, bahkan sambil sesekali menarik baju seragam Jisung untuk memberikan ciuman kasih sayang.
"idih najis"
Ya allah icung, gemes bat njing!😭
**
Kesialan hari ini mungkin sedang memihak Jaehyun, kini mobilnya mendadak mogok di tengah jalan.Jaehyun sudah mencoba untuk menghubungi Jhonny, namun naas sahabat karibnya itu tak kunjung mengangkat panggilan telfon darinya.
Jaehyun juga sudah menghubungi orang-orangnya, tetapi jarak mereka terlalu jauh dan mungkin akan memakan waktu lama.
Jaehyun kini hanya bisa mengusap wajahnya frustasi, "Brengsek, tau gini ga bakal nolak di supirin sama pak gatot tadi!"
Jaehyun yang kelelahan mondar mandir kini memilih untuk duduk di samping trotoar, sambil berharap mungkin nanti ada orang yang iba dan membantunya.
"Ciaelah, ngapain lu di situ?"
Jaehyun menoleh sebal, sambil menunjuk mobil yang mogok degan dagunya.
"Hah! Nontonin mobil?"
"MOGOK KONTOL!" kesal jaehyun.
Jeno tertawa lalu menepi untuk memakirkan motonya di samping mobil jaehyun yang mogok, Lalu melirik sekilas kondisi mobil Jaehyun.
"Kayaknya ada bengkel deket sini . .
lu tinggal dulu aja tuh mobil, entar mas-masnya suruh benerin di sini "Jaehyun hanya mengangguk lemas, lalu kini beralih benatap Jeno melas
"Terus, saya gimana?" ucap Jaehyun kebingungan.Tidak mungkin jika ia harus jalan kaki, tapi Jaehyun yakin 100% kalau Jeno tak akan sudi memberikan tumpangan untuknya.
Benar saja, Jeno kini bahkan sudah menaiki motornya tanpa mengajak Jaehyun.
"Naik sini buruan! sebelum gue berubah pikiran."
Jaehyun yang semula murung kini tersenyum lebar, lalu menghampiri Jeno sambil sesekali melompat kegirangan, membuat Jeno menampar kepala Jaehyun cukup keras.
"OM OM PRIK!"
"NAIK BURUAN! TINGGAL NIHH.."
Setelah mampir kebengkel dan menitipkan kunci mobil kepada montir, Jaehyun dan Jeno kini mampir ke Pecel lele untuk makan malam.
Jeno masih saja meledek perut Jaehyun yang sedari tadi tak berhenti berbunyi karena kelaparan.
"Mute dulu noh perut lu, geter mulu kek vibrator!" ledek Jeno.Sedangkan kini jaehyun yang tengah duduk hanya mendelikan matanya sebal "Berisik."
Jeno kini tengah membolak-balikan kertas menu yang ada di meja
"Bang, Pecel lele nya satu ya ama nasi""Siap boss!" jawab Mas pecel lele dengan antusias mengacungkan jempolnya
"Lu pesen apaan jae?" Tanya Jeno
Sedangkan Jaehyun kini sedang membaca menu di meja itu dengan bingung
"S- spagetty?"
Mendengar hal itu sontak membuat Jeno tertawa, bahkan tukang pecel lele pun kini ikut tertawa meledek mendengar jaehyun yang memesan spagetty di tempat pecel lele
"PALALU SPAGETTY!"
SPILL SATU KATA BUAT SI JAEHYUN DAH!
CAPE GUA CAPEEE😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)
Fanfictionbagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan. [BXB\ 18+ AREA] JAEHYUN - JENO.