Jeno kini terbangun dengan penuh perasaan bahagia, netranya kini mengerejap saat sinar matahari menembus jendela kamarnya.
Merasa terlalu silau Jeno kini menghalangi sinar matahari itu dengan telapak tangannya.
Cukup lama ia terdiam, sampai akhirnya tanpa sadar Jeno kini tersenyum bahagia saat mengingat kejadian semalam.Hari yang tidak akan ia pernah lupakan dimana malam itu, Jaehyun melamarnya dengan sangat romantis.
Dan itulah juga salah satu alasan mengapa ia kini tersenyum seakan salah tingkah, saat melihat cincin yang indah ini bertengger di Jari manis miliknya.
Jeno kini kembali memejamkan matanya, kepalanya kini dipenuhi oleh kata-kata manis yang semalam kekasih katakan.
"I never look at anyone, the way i look at you, u are the first person i ever showed my heart to, and u are the reason no one will ever see it again.."
"let me be ur foerever, marry me Lee Jeno?"
Mungkin jika kedua orangtuanya masih berada disini, mereka akan turut bahagia dengan apa yang ia alami sekarang.
Mereka akan sangat bahagia, karena putra kesayanganya yang sudah tumbuh dewasa itu kini berhasil menemukan pria sempurna yang akan selalu memperlakukanya dengan lembut dan penuh kasih sayang.Jeno yang masih sibuk menatap cincin itu kini mulai sadar, bahwa badan hangat yang semalam ia dekap erat itu kini sudah tidak ada lagi di sampingnya.
Jeno menoleh, dimana pemandangan yang sekarang ia lihat hanyalah ruang kosong yang semalam di isi oleh kekasihnya.Jeno kini memutuskan untuk bangun, dan langsung bergegas menuruni tangga menuju ke lantai bawah untuk mencari dimana kekasihnya berada.
Sudah kunjung beberapa menit berlalu, Netranya sudah menjelajah ke berbagai ruangan, namun nihil.
Di dapur bahkan kamar mandi-pun kekasihnya itu masih tak kunjung di temukan.Jeno kini terlihat sedikit panik, ia berteriak memanggil nama Jaehyun dengan cukup lantang, berulang kali.
Namun tak ada sedikitpun sayup-sayup Jawaban yang ia dengar.Sampai akhirnya ia memutuskan untuk berjalan ke arah luar villa, dimana dirinya akhirnya bisa menghela nafas lega saat melihat Jaehyun yang kini tengah duduk di halaman villa yang terletak di samping pantai sambil ditemani dengan gitar kayu yang kini tengah berada di dekapannya.
Jeno tersenyum kagum, dirinya kini bersandar di samping pintu sambil melipat tangannya nyaman di depan dada.
Sepertinya tuhan sedang berbahagia saat menciptakan semestanya.
Sebuah keberuntungan bagi Jeno untuk menemukan semesta yang seindah Jaehyun.
Bahkan angin laut saja kini tak mau kalah menggoda kekasihnya, rambut yang tersibak angin itu kini membuat kekasihnya semakin terlihat seribu kali lebih indah daripada laut lepas di depan sana.Jeno tak akan pernah bisa berhenti mengagumi Jaehyun, karena ia yakin masih ada seribu satu alasan lagi yang belum ia ketahui untuk tak pernah berhenti mengagumi sosok sempurna itu.
Mata Jeno kini terlihat sedikit berkaca-kaca saat kedua netra mereka bertemu, Ia kira kebahagiaanya akan berhenti setelah kejadian buruk itu menimpanya.
Namun ternyata tuhan masih berbaik hati padanya, tuhan mengirim kebahagiaan lain agar Jeno tidak kehilangan lagi tujuan hidupnya seperti dahulu."kemarilah" titah Jaehyun.
Jeno mengangguk, ia kini berjalan perlahan mendekat kearah Jaehyun, keduanya kini terduduk di atas kursi menghadap pantai.
Deburan ombak pagi, dan juga udara yang segar membuat wajah Jeno kini tak hentinya tersenyum lebar.keduanya kini terdiam, Jaehyun tengah sibuk menyetel senar gitarnya, sedangkan Jeno kini tengah sibuk mengagumi betapa indahnya lelaki di hadapannya.
Sungguh, bukan rencana awal Jeno untuk Jatuh hati pada lelaki dihadapannya, entahlah memang sudah takdir semesta ataupun kejadian yang tak seharushya ada, Jeno-pun tak tau.
Sedari awal Jeno memandang Jaehyun hanya sebagai hama yang menganggu di hidupnya, bagai kesialan yang selalu saja menciptakan mimpi paling buruk di hidupnya, bahkan pernah suatu hari ia berdoa pada tuhan agar Jaehyun dikutuk menjadi ubi.
Namun kini, ia malah menjilati ludahnya sendiri.ditengah lamunanya, Jeno kini beralih menatap Jaehyun yang tengah memainkan gitarnya, membuat nada nada indah melalui petikan gitarnya.
"Aku tahu, kamu lahir dari
Cantik utuh cahaya rembulan
Sedang aku dari badai marah riuh yang berisik
Juga banyak hal-hal yang sedih.."Jeno tersenyum, ia hapal lagu ini.
Tanpa pikir panjang ia kini melanjutkan nyanyian itu sambil menatap netra Jaehyun dengan penuh ketulusan."Tapi menurut aku, kamu cemerlang"
"Mampu melahirkan bintang-bintang
Menurutku, ini juga kar'na hebatnya badaimu
Juga kar'na lembutnya tuturmu"Keduanya kini tersenyum, petikan gitar yang Jaehyun mainkan dan Suara indah milik Jeno kini berpadu di tengah angin pantai yang teduh seakan ikut berbahagia di pagi ini bersama keduanya.
keduanya kini bernyanyi bersama, seakan saling menyihir, tatapan keduanya kini tak pernah terlepas, bahkan lengan jeno kini terulur untuk mengelus pipi sang kekasih.
'' Tuk petualangan ini..
Mari kita ketuk pintu yang sama
Membawa amin paling serius
Seluruh dunia""Bayangkan betapa cantik dan lucunya
Gemuruh petir ini
Disanding rintik-rintik yang gemas
Dan merayakan...""Amin paling serius seluruh dunia"
...
BAPER POLLL!!!!
gue ngetik salting sendiri anjir..Ini part itung-itung THR buat kalian yang nanya mulu, kak kapan updatenya, nih gue kasih special part.
Yang belum follow, follow dulu lahh dek!
KALO SPECIAL PART KOMENNYA DIKIT GUE MAU NGAMBEK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)
Fanfictionbagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan. [BXB\ 18+ AREA] JAEHYUN - JENO.