Flasback
Tangis seorang anak kecil kini terdengar dengan Jelas di dalam sebuah lemari kayu.
Dadanya berdebar saat melihat bagaimana sadisnya kedua pria itu membunuh orang tuanya, yang kini sudah tergeletak di lantai dengan kondisi tak bernyawa dan bersimbah darah.Jeno bersembunyi di dalam lemari atas perintah sang ayah sebelum meregangkan nyawanya. Jeno terus berusaha membungkam mulutnya agar tangisanya malam itu tak terdengar oleh siapapun.
Tanganya yang gemetar cukup menampakan, bahwa anak lelaki itu akan mempunyai trauma yang amat besar atas kejadian malam itu.Sedangkan seorang pria yang lebih muda itu kini menatap ke arah lemari, tangisan itu masih bisa terdengar sangat pilu tanpa jeritan, hanya ada suara isakan kecil.
Jaehyun remaja saat itu berusaha membuka pintu lemari itu, sambil memegang senjata api di tanganya.Saat pintu lemari itu dibuka perlahan, disana terpampang jelas sorang anak lelaki yang tengah menangis sambil menatapnya dengan ketakutan.
Bibirnya yang terasa kelu kini bahkan tak bisa menjerit.
Wajah polos tak berdosa itu membuat Jaehyun gugup dan kalut, tatapan memohon itu bahkan berhasil membuat dadanya berdenyut nyeri, entah karena apa? Jaehyun pun tak tau.
Sorot mata sendu yang seperti bulan sabit itu menya-yat hatinya saat tengah menangis.
Saat itu untuk pertama kalinya Jaehyun mempertaruhkan nyawanya yang berharga, untuk menyelamatkan hidup seorang anak pengkhianat.
Jaehyun kembali menutup pintu lemari itu, dan perlahan berjalan menghampiri Yunoh untuk meninggalkan rumah itu yang kini menjadi saksi tempat dimana kejadian keji dan sadis itu terjadi.
Jaehyun melepas penutup wajahnya di hadapan sang kaka, lidahnya kini terasa kelu karena pertanyaan sang kaka yang tiba-tiba.
"Kau tidak berani membunuhnya?"
"Apa kau ingin aku sendiri yang membunuhnya Jaehyun?"
Jaehyun hanya diam, kepalanya kini menunduk dengan penuh bimbang, menimang apa yang harus ia katakan kepada sang kaka.
"Biarkan aku yang membunuhnya, namun tidak sekarang. Beri aku waktu.. maka aku sendiri yang akan membunuhnya dengan tanganku"
"Aku berjanji kak."
Yunoh terkekeh mendengar penuturan sang adik, "Baiklah, Jangan sampai ada seseorang yang lahir dari darah para pengkhianat itu hidup Jaehyun, Keluarga kita bisa di injak suatu hari nanti."
..
Tahun- ke tahun berlalu, Jaehyun masih tak kunjung membunuh anak itu, ia malah terus saja mengikuti kemana perginya sang anak dari pagi sampai malam petang.
Di panti asuhan itu bahkan Jaehyun tak sesekali mengintip dari balik pagar, memperhatikan bagaimana muramnya wajah cantik itu di antara tawa gemanya anak-anak lain yang asik bermain.
Hingga suatu hari, ia tak sengaja tertangkap basah oleh Anak lelaki itu.
"KAU SIAPAA!!" teriaknya dengan suara khas anak kecil yang berakting menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY U SO OBSSESED WITH ME? (JAENO)
Fanfictionbagaimana bisa seorang mafia juga sekaligus seorang pengusaha terkenal memiliki obsesi yang besar kepada seorang berandal sma yang selalu membuat onar dan menyusahkan. [BXB\ 18+ AREA] JAEHYUN - JENO.