MEGANTARA | PERJODOHAN

1. AWAL DARI SEGALANYA

Call me Caca...

(Sebelum membaca cerita ini, pastikan dulu kalau kalian sudah follow akun wp ini)

Kalian dapet dan tau cerita ini dari mana kalau boleh tau?

•••

OKE SUDAH SIAP UNTUK MEMBACA MEGANTARA? CACA HARAP KALIAN SIAP-SIAP DULU KARNA DI SETIAP PART NYA AKAN ADA BUMBU-BUMBU MENARIK YANG AKAN MEMBUAT PERASAAN KALIAN CAMPUR ADUK DALAM WAKTU YANG SAMA
CACA HARAP JUGA KALIAN AKAN SUKA DENGAN CERITA YANG SATU INI

JANJI DULU KALIAN AKAN VOTE DAN KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA. SELAMAT MEMBACA💜

••🦋••

1. AWAL DARI SEGALANYA

"Saudara Megantara putra alvero bin Alvero dirgantara saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Nesya atmaja binti Brama maheswara dengan maskawin berupa uang tunai sebesar satu miliyar rupiah dan satu unit rumah beserta isinya serta seperangkat alat sholat di bayar tunai."

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Nesya atmaja Binti Brama maheswara dengan maskawin berupa uang tunai sebesar satu miliyar rupiah dan satu buah rumah beserta isinya serta seperangkat alat sholat di bayar tunai."

"Bagaimana para saksi, sah?

"SAH!!"

"Alhamdulillah,"

Suara haru menggema di dalam ruangan bercampur dengan tangis bahagia para keluarga dan kerabat dekat. Bukan hanya keluarga. Nesya, mempelai perempuan itu menangis dalam pelukan sang bunda. Mencoba membujuk bundanya itu untuk merayu ayahnya dan membiarkan Nesya untuk bercerai dengan Megan hari ini juga.

Siapa juga yang mau menjadi istri Megan?! Cowok berhati es yang tak pernah pandang bulu untuk menyakiti siapapun yang sudah mengusiknya. Bagaimanapun juga Nesya itu sangat tau dengan sifat suaminya itu yang sudah terkenal seantero sekolah. Ngomong-ngomong suami, sebenarnya Nesya sangat jijik mengucapkan kata itu untuk Megan.

"Bunda!! Nesya pengen cerai sama Megan, bunda!!" Rengek Nesya mempererat pelukannya. Rani tersenyum simpul. Sedikit terkekeh dengan tingkah anak perempuannya itu yang tidak pernah berubah dari dulu.

"Gak bisa dong sayang." Rani mengelus-elus pucuk kepala Nesya penuh kasih sayang. Sedikit tidak percaya kalau anaknya ini sudah berstatus sebagai istri dari anak sahabat lamanya.

Nesya melonggarkan pelukannya, melirik Rani tak percaya. "Bunda kok gitu sama aku?!"

"Bunda harus tau. Kalau aku tuh gak suka sama Megan, dia itu gak punya hati bunda!!"

"Masa?" Sahut Megan yang tiba-tiba datang dan duduk di samping Nesya dan juga ibu mertuanya itu.

"Bukannya dulu lo pernah nembak gue di depan banyak orang ya!?" Lanjut cowok berjas hitam itu dengan santai.

Nesya beralih menatap Megan, cewek itu seakan mengibarkan bendera permusuhan kepada sang lawan. "Jangan buka kartu ya lo!!"

"Itu kejadian udah lama. Jadi jangan di ungkit-ungkit lagi."

Nesya melepaskan pelukannya. Lalu merapikan rambutnya dengan tangan agar terlihat kembali rapi seperti sedia kala.

"Gitu?" Megan mangut-mangut saja. Malas berdebat dengan gadis yang statusnya sekarang sudah sah menjadi istrinya.

"Megan sayang. Kamu yang sabar ya kalau ngehadapin sikap cerewetnya Nesya. Dia orangnya emang kaya gitu dari dulu." Ucap Rani sembari menatap Megan.

Megan mengangguk. "Iya Bund." ucapnya lembut.