8. RUMAH SAKIT

20.4K 1K 4
                                    

I'M BACK 💜

Call me Caca....

SPAM NAMA KARAKTER KESUKAAN KALIAN DI JUDUL INI

APAKAH KALIAN SUDAH SIAP UNTUK BERKOMENTAR DI SETIAP PARAGRAFNYA?! VOTE JUGA JANGAN LUPA DAN FOLLOW AKUN WATTPAD KU

SUDAH?! SELAMAT MEMBACA MEGANTARA PART 8🤗

••🦋••

8. RUMAH SAKIT

Suara derap langkah menggema di seluruh penjuru lorong rumah sakit yang sunyi. Saat ini Megan sedang berjalan dengan cepat menuju kamar rawat inap milik Reza, diiringi oleh Nesya yang sedari tadi juga ikut menggiringnya dari samping seraya menatap wajah datar Megan.

Saat keduanya telah sampai di ambang pintu. Megan menghentikan langkahnya. Beralih menatap Nesya.

"Sya, lo tunggu disini ya?!" pinta Megan tak mau Nesya mengikutinya sampai kedalam.

Nesya menggelengkan kepalanya kuat. "Gak mau, gue mau ikut masuk ke dalam."

"Gue mau ngomongin hal penting Sya," Megan tampak memohon.

"Gue mau ikut Megan!!" ucap Nesya masih bersikeras.

Megan menghela nafas pelan. Ia tak mau kalau sampai Nesya mendengarkan pembicaraannya bersama inti dan anggota Calaveras lainnya.

"Tunggu di luar. Jangan ngebantah." ujar Megan tegas. Cowok itu membuka pintu lalu masuk menemui teman-temannya. Meninggalkan Nesya yang masih berdiri di tempat yang sama.

Atensi semuanya teralihkan saat mendengar pintu masuk yang terbuka lebar. Megan melangkahkan kakinya menghampiri Reza yang sedang duduk di atas brankar sembari memakan buah apel.

"Woy bang, baru dateng lo!" Reza menyapa Megan seperti biasanya.

Megan duduk di kursi samping tempat Reval duduk. Cowok itu meneliti wajah Reza yang terlihat sumpringan. Sedikit menghela nafas lega saat mengetahui keadaan temannya itu yang baik-baik saja dan tidak terlalu parah, hanya saja ada beberapa lebam kebiruan yang memenuhi wajah dan juga sudut bibirnya.

"Gimana kabar lo?!" Megan membuka suara.

Reza terkekeh dibuatnya. "Gue baik-baik aja bang." ujarnya.

Reval menepuk pundak Megan pelan. "Reza gak kenapa-kenapa. Jadi gak usah dipikirin." cowok itu tau betul dengan tabiat Megan yang selalu saja memikirkan keadaan orang-orang terdekatnya.

"Hooh. Orang dari tadi aja dia ngomong mulu, gak berhenti-berhenti." ucap Budi nimbrung.

Megan mengangguk. Bersyukur Reza tidak sampai kenapa-kenapa.

"Lo inget siapa yang udah keroyok lo Za?!" tanya Reval dengan nada serius.

Reza tampak berpikir sebelum akhirnya menggeleng lalu menjawab. "Gak bang. Cuman yang gue inget, orang-orang itu pakai jaket warna biru dongker." jawabnya memberitahu semua yang dia ingat.

Satria bangun dari duduknya. "Dongker?! Bukannya jaket Regla juga dongker??" ucapnya mulai menebak.

Andi mangut-mangut. Benar apa kata Satria. Jaket kebanggaan anak Regla bewarna biru dongker. Ia sangat ingat itu.

"Iya, disini siapa yang gak tau sama warna jaket mereka?! Kita semua tau kan kalau warna jaket mereka biru dongker!" ucap Andi pada mereka semua.

"Sama. Belum tentu mereka yang ngelakuin." ucap Megan singkat. Cowok itu tidak mau sampai teman-temannya menuduh Regla tanpa sebuah bukti. Kalau memang benar Regla yang melakukannya, Megan harus mencari buktinya terlebih dahulu.

MEGANTARA | PERJODOHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang