Selamat pagi, siang, sore atau malam sayang....
Permisi nih aku mau posting imajinasiku yang terlalu luar ini. Hehe....Sebagai penulis yang baik, aku mau kasih tau, ini cerita aku ambil dari karyanya kak akuayii. Tapi alur ceritanya aja ya. Sebagian ada yang sama.
" Kak Ayi, nggak papa kan ya? Sebelumnya saya juga udah izin kan sama kakak?
Boleh minta suaranya nggak kak? Ada yang harus saya permak atau apa gitu. Bilang ya kak, jangan marah dibelakang saya. " Hehe....akuayiiNih ya kalian perlu baca ceritanya kak Ayi yang judulnya posesif husband, aku terinspirasi bikin cerita ini setelah baca ceritanya kak Ayi ini.
Ngajarin banget kehidupan berumah tangga yang tidak selalu berjalan mulus dan sempurna, terkadang bahagia itu tidak semua bisa kita dapatkan.
Ok, dibaca aja. Jangan lupa vote and coment ya...
Love you.....
Lima tahun sudah aku menjalani rumah tangga. Namun apartemen ini masih terasa sepi. Tidak ada suara tangisan bayi, rengekan, celotehan si kecil ataupun tawa yang menggelikan hati ini.
Aku selalu merasa iri ketika melihat maupun mendengar tetangga yang baru saja memiliki seorang anak dan keluarga yang terasa lengkap jika ada anak didalamnya.
Ya, mungkin kalian bertanya. Dengan siapa aku menikah dan dimana aku sekarang.
Aku Amora, gadis tomboy yang dulu cukup terbilang nakal, memiliki masalah keluarga dengan Ayah tiriku, namun kini hubungan kami sudah sangat baik, bahkan kedekatan kami sudah seperti anak dan ayah kandung. Aku sangat menyayangi dan mencintainya.
Lima tahun yang lalu rumahku digemparkan dengan kedatangan segerombolan orang dengan membawa seserahan dan tujuannya ingin melamarku.
Kedatangan mereka yang secara tiba-tiba itu membuatku sangat syok sampai aku jatuh pingsan.
Dan itu adalah kejutan tergila serta keberanian yang luar biasa dari seorang laki-laki yang kini telah sah menjadi suamiku. Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan Leon Dance.
Tak perlulah ya aku ceritakan bagaimana aku bisa menerima lamaran dadakan itu. Entah apa, mungkin itu suamiku sudah memberi ramuan jitu kepadaku hingga aku langsung menerimanya.
Setelah menikah aku dibawa ke Amerika karena dia bekerja disana sebagai kepala yayasan serta tenaga pengajar disalah satu university di kota itu. Dia juga penerus perusahaan keluarganya yang sukses itu.
Awal pernikahan sudah pasti hal yang sangat berat bagiku. Berpisah dengan keluargaku, dan hidup sendirian di negeri orang meski telah ada suami yang selalu ada disampingku.
Satu tahun pertama pernikahan, setiap akhir bulan aku dan suami akan pulang ke Indonesia, untuk mengunjungi keluargaku. Itu semua tentunya keinginanku. Mumpung suamiku tajir, jadi tidak masalah tiap bulan bolak balik amric-indo.
Satu tahun berikutnya, aku mulai terbiasa dengan situasi disini. Kami hanya pulang tiga kali dalam satu tahun . Selanjutnya sekali satu tahun sampai aku tidak menyadari sudah lima tahun pernikahan dan tahun kelima ini aku belum pernah pulang ke Indonesia.
Lebaran kemarin kami tidak bisa pulang karena keluarga Kak Leon terkena musibah. Sepupunya meninggal karena terkena aksi teror. Ketika akhir tahun suamiku juga sangat sibuk dengan pekerjaannya. Jadilah aku harus sedikit bersabar untuk menunggu waktunya hingga aku bisa kembali ke Indonesia lalu bertemu dengan keluargaku.
Tinggal di Negara yang keras dan banyak kejahatan kriminal sangatlah tidak enak, dan aku tidak pernah memimpikan utuk tinggal disini.
Tapi bagaimana lagi, sebagai istri yang berbakti pada suami, aku akan mengikuti dimanapun suamiku tinggal. Itu adalah pesan yang dulu Ayah sampaikan padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amora the Series
Aktuelle LiteraturSiapa yang menikah tidak mengharapkan hadirnya keturunan? Mungkin ada satu dari seribu pasangan suami istri berpikir seperti itu. Tapi tidak denganku. Aku sangat menginginkan adanya anak didalam rumah tanggaku. Tapi kenapa mereka seolah selalu menud...